LAPORAN PPL SMP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjadi guru yang baik dan
profesional di bidang ilmu pendidikan diperlukan intelektualitas agar dunia
pendidikan berjalan dengan baik yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan
dasar profesi. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk
praktik mengajar dan kegiatan educational lainya di lembaga sekolah. Bertolak
dari asumsi bahwa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik puncak dari
seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa dalam
bangku kuliah. Oleh karena itu PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang
merupakan ajang pelatihan yang bertujuan untuk menerapkan dan menanamkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang
profesional.
Dengan demikian maka PPL adalah
program pendidikan yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari
seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja
dari semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar
mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran terbatas (MicroTeaching), pelatihan
terbimbing dan pelatihan mandiri yang diarahkan pada terbentuknya kemampuan
keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah bimbingan dosen pembimbing
dan guru pamong.
Apabila dipandang dari sudut
kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses belajar-mengajar yang
dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan
mahasiswa calon guru untuk memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang
menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru,
mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Apabila dipandang
dari sudut isi, PPL adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru yang
berlangsung dalam siklus teori dan praktik secara berlapis dan berulang pada
setiap langkah yang dipersyaratkan dalam
program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut
selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada praktik
pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai kondisi.
Berdasarkan cetusan Undang undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) tanggal 6 Desember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan
demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti
profesi dokter dan profesional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang
dapat diandalkan.
Di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partispasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah dinding, teater, praktikanan artikel, kelompok, diskusi dan sebagainya.
Di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partispasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah dinding, teater, praktikanan artikel, kelompok, diskusi dan sebagainya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu yang mencakup latihan secara terbimbing dan mandiri untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu yang mencakup latihan secara terbimbing dan mandiri untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
2. Tujuan
a. Umum
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya sebagai guru, serta mampu menerapkan atau memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya sebagai guru, serta mampu menerapkan atau memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
b. Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam pelaksanaan PPL ini adalah :
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam pelaksanaan PPL ini adalah :
1. Memberikan wahana aplikasi keilmuan bagi mahasiswa
2. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru,
sehingga benar-benar bisa menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di
masyarakat khususnya dunia kependidikan
3. Menjalin kerja sama dalam
bidang pendidikan dengan lembaga sekolah
4. Mahasiswa mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi,
akademik dan sosial psikologis di lingkungan sekolah sebagai tempat pelatihan
berlangsung
5. Mahasiswa menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
6. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata
7. Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan
sekolah
8. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan
pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi ke
dalam laporan.
C.
Manfaat Pelaksanaan PPL
Adapun manfaat dari
pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berilkut :
1.
Manfaat bagi Mahasiswa
Adapun manfaat yang diperoleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya
2.
Dapat meningkatkan kompetensi
guru profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi untuk dapat lebih maju
dan professional
3.
Mengenal dan mengetahui secara
langsung proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya di SMP N 1
Dompu
4.
Memperdalam pengertian,
pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan pendidikan
5.
Mendapat kesempatan untuk
mempraktikan bekal yang telah diperolehnya selama perkuliahan ke dalam proses
pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya
6.
Mendewasakan cara berpikir dan
meningkatkan daya nalar dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah kependidikan yang ada di sekolah
D. Manfaat bagi Sekolah
1.
Dapat menerapkan metode
pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat mengembangkanya
menjadi lebih baik
2.
Diharapkan mendapatkan inovasi
dalam kegiatan kependidikan dan pembelajaran
3.
Diharapkan memperoleh bantuan
tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan kependidikan dan pembelajaran
E. Manfaat bagi Perguruan
Tinggi
1.
Dapat digunakan sebagai tolok
ukur keberhasilan mahasiswa dalam pengalamannya selama mengajar
2.
Mendapat berbagai masukan
tentang perkembangan pelaksanaan praktik kependidikan, sehingga kurikulum,
metode, strategi, teknik dan pengelolaan proses pembelajaran di Sekolah Tinggi
Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu dapat disesuaikan dengan
tuntutan lapangan
3.
Memperoleh masukan tentang
kasus kependidikan dan pembelajaran yang berharga yang dapat digunakan sebagai
bahan pengembangan penelitian
4.
Memperluas serta meningkatkan
jalinan kerjasama dengan sekolah terkait
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A.
SEJARAH
SINGKAT
Sekolah SMP Negeri 1 Dompu didirikan pada tanggal 14 agustus 1954,
ini sekolah negeri yang memiliki
akreditasi “Baik”. Sedangkan proses pembelajarannya dilakukan di pagi hari dan
sore hari
Dalam
pembelajaran kegiatan, sekolah ini telah banyak mendapatkan restasi-prestasi
baik akademis maupun Non-akademis. Hal ini terlihat dari hasil kumpulan
piala-piala dan piagam yang di peroleh sekolah.
Adapun identitas sekolah secara rinci di jelaskan sebagai berikut.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Badan Pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan dan
penjamin mutu pendidikan
PROFIL SMP Negeri
1 Dompu
NPNS : 5020721
NSS : 201230501001
Nama sekolah : SMPN 1 DOMPU
Status : Negri
Kepala Sekolah : H.Aji Sulistiyo.S.Pd
Alamat : jln.Lele Sawete Kel.
Bali 1 Dompu Kab.Dompu
Desa/Kelurahan : Bali 1 Dompu
Kab/Kota : Kab.Dompu
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Lokasi : Perkotaan
Telepon : 037321412
E-mail :
E. Keadaan lingkungan sekolah
SMP
Negeri 1 Dompu
adalah Lembaga
Pendidikan yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten
Dompu yang didirikan Tanggal 14 Agustus 1956, di Lingkungan Sawete Kecematan Dompu, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas wilayah sebagaiberikut :
1.
Sebelah
timur : Sawah
2.
Sebelah
barat : Jalan Raya
3.
Sebelah
utara : Perumahan
4.
Sebelah
selatan : SMAN 2 Dompu
Adapun identitas sekolah SMPN 1 Dompu adalah :
1.
Nama
Sekolah : SMP
Negeri 1 Dompu
2.
Alamat
Sekolah : Jln. Lele Swete Kel.Bali 1 Dompu
3.
Desa
/ kel. :
Kel. 1 Dompu
4.
Kecamatan
: Dompu
5.
Kabupaten
: Dompu
6.
Propinsi
: Nusa
Tenggara Barat
7.
Lokasi
:
Perkotaan
8.
Yayasan/
Badan Pendidikan : P D K
9.
Surat
Keputusan Sekolah : Sekolah 14
Agustus 1956
10. Status Gedung Sekolah : Negeri
Ø
Keadaan
Gedung Sekolah : Bertingkat
Ø
Jumlah
Ruang Sekolah : 29
11.
Telpon
: (
0373 ) 21412
B.
HASISL
OBSERVASI KEADAAN SEKOLAH
Observasi dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan serangkaian
kegiatan yang telah di rogramkan dalam PPL ini yang memungkinkan mahasiswa
mengenal dengan baik lingkungansekolah atau lapangan yang kelak menjadi program
Praktik Lapangan (PPL).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan
tehnik wawancara dan ttehnik pengamatan dan penghayatan lapangan terhadap objek
yang sebenarnya . adapu yang menjadi sasaran observasi yang dilakukan adalah:
-
Kepala Sekolah
-
Guru Pamong
-
Guru Kelas
-
Siswa-Siswa SMPN 1 Dompu
Pelaksanaan observasi
ini dilaksanakan selama 1 Minggu dengan tujuan pengenalanterhadap aspek-aspek
sebagai berikut:
1.
Letak geografis Sekolah
2.
Keadaan Fisik Sekolah
3.
Sarana danprasarana Sekolah
4.
Perangkat administrasi Sekolah
5.
Media Dan Alat Bantu Belajar
C. LETAK GEOGRAFIS
SMP Negeri 1 Domputerletak adalah lembaga pendidikan
yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Dompu
yang didirikan pada tanggal 14 agustus 1954, di lingkungan sawete Kecematan
Dompu Kabupaten Dompu dengan batas-batas sebagai berikut:
·
Sebelah Barat : Jalan
Raya lintas lakey
·
Sebelah Selatan : SMAN 2
Dompu
·
Sebelah timu : Areal
persawahan
·
Sebelah Utara :
Perumahan penduduk
D.
Keadaan Fisik Sekolah
SMP NEGERI 1 Dompu dibangun diatas area seluas 4.365 m2 dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah ruang kelas : 29 Ruang .
Dimana yang 19 ruang berfungsi sebagai tempat proses belajar mengajar berlangsung, 1 ruangan
berfungsi sebagai ruang guru
yang disatukan dengan ruang Bk, 1 ruang berfungsi sebagai ruang tata usaha, 1 ruangan berfungsi sebagai ruang perpustakaan, 1
ruangan berfungsi sebagai ruang osis, 1 ruangan berfungsi sebagai ruang
pramuka, 4 ruangan berfungsi sebagai
ruang laboraturium yaitu lab. Bahasa, lab. Komputerlab. Biologi, dan lab.
fisika dan 1 ruangan untuk ruang kepala sekolah SMPN 1 Dompu.
Gambar selanjutnya
bahwa kondisi gedung SMP Negeri 1 Dompu, penulis dapat memaparkan sebagai
berikut :
NO
|
NAMA
SARANA/PRASARANA
|
JUMLAH
|
KEADAAN
|
KET
|
||
BAIK
|
RUSAK RINGAN
|
RUSAK BERAT
|
||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19
|
R. Kelas
R. Lab. fisika
R. Perpustakaan
R. Guru
R. BP/BK
R. Kepala Sekolah
R. Kantor/TU
R. Lab. Komputer
R. Osis
Musholla
Rumah Penjaga
WC. Kepala Sekolah
WC. Guru/TU
WC. Siswa
Lap. Olah Raga
Lap. Upacara
Kantin
R. Lab. Bahasa
R. Lab. Biologi
|
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
-
1
7
1
1
1
1
1
|
19
1
1
1
1
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
1
1
|
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dalam
pembangunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
D.
Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana
dapat dikelompokkan dalam fasilitas belajar, alat penunjang belajar dan sumber
belajar. Oleh sebab itu dengan adanya sarana dan prasarana dapat menunjang
proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
a. Ruangan Kepala Sekolah
Ruangan Kepala Sekolah
terpisah dengan ruang guru, fasilitas yang terdapat dalam ruang Kepala Sekolah
antara lain :
1.
Satu Pasang Meja Kepala Sekolah.
2.
Komputer Satu Set.
3.
Lemari Dokumen Dan Buku-buku.
4.
Lemari Besi.
5.
Lemari Piala.
6.
Lemari berangkas.
7.
Satu Set Kursi Tamu.
8.
Tempat Air Minum Atau Galong.
9.
Jadwal Kegiatan
Sekolah.
10.
Program Kinerja Kepala Sekolah.
11.
Profil Dan Visi, Misi Sekolah.
12.
Jadwal Kegiatan Kepala Sekolah.
13.
Papan Kelender Pendidikan Dan Jadwal Pelajaran.
14.
Gambar Presiden dan Wakil Presiden.
15.
Gambar Bupati Dan Wakil Bupati Dompu.
16.
Benderah Merah Putih Dan Bendera Sekolah.
17.
Telepon.
18.
Kipas Anggin.
19.
Piala Bergilir, Kasidah Rabana, Bupati Dompu.
20.
Dan Kelender Tahun 2013.
b.
Ruangan Wakasek
Fasilitas
yang terdapat pada ruangan Wakasek antara lain :
1.
3 pasang meja dan kursi.
2.
1 lemari.
3.
1 unit alat mikrofon.
4.
Bel.
5.
Dll
c.
Ruangan Guru
Fasilitas yang
terdapat pada ruangan guru antara lain :
1.
38 unit Meja dan Kursi guru
2.
9 lemari
3.
Cermin
4.
Jadwal pelajaran dan jam mengajar
5.
Papan untuk tulis pengumuman
6.
Jam dinding
7.
kalender
8.
Galong air minum
6.
Dll.
d.
Ruangan Kelas.
Ruangan kelas di SMP Negeri 1 Dompu, berjumlah 19 kelas, kesemuaanya
dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya sebagai berikut :
1. Papan tulis ada 2
yaitu : papan tulis pakai sepidol dan papan tulis pakai kapur.
2. Meja dan kursi guru.
3. Meja dan bangku
siswa.
4. Gambar Presiden dan
Wakilk Presiden.
5. Alat-alat kebersihan
seperti
e.
Ruangan Perpustakaan
Fasilitas ruang
perpustakaan antara lain :
1.
Rak buku
2.
Lemari buku
3.
Meja dan kursi untuk petugas perpustakaan.
4.
Meja dan kursi
5.
Visi dan misi perpustakaan
6.
Struktur dan organisasi Perpustakaan.
7.
Data-data buku
8.
Buku-buku bacaan.
9.
Televisi
f.
Ruang TU.
Fasilitas ruang TU
antara lain :
1.
3 unit komputer.
2.
4 pasang meja dan kursi
3.
Lemari 2 buah
4.
televisi
E.
Jenis kuantitas, kualitas dan fasilitas
sekolah
|
F.
Keadaan guru dan siswa
Keadaan guru pada tahun ajaran 2012/ 2013 di
SMPN 1 Dompu berjumlah 54 orang, terdiri dari 25 orang laki-laki dan 29 orang
wanita, yang terdiri dari 39 orang berstatus Pegawai Negeri Departemen Agama dan
15 orang guru tidak tetap, 40 orang tersertifikasi, 1 orang dalam proses dan 13
orang belum
tersertifikasi. Adapaun latar belakang pendidikannya adalah :
a. Magister (S2) : orang
b. Sarjana (S1) :
orang
c. Diploma :
orang
Sedangkan tenaga pengelola sekolah lainnya
terdiri dari ... orang staf tata usaha, yang terdiri dari ... orang berstatus
Pegawai Negeri Departemen Agama dan .... orang tidak tetap.
G.
Interaksi sosial
Interaksi sosial yang terjalin di SMPN 1 Dompu penuh dengan kekeluargaan baik kepala sekolah maupun kalangan Guru-guru
serta siswanya mempunyai hubungan yang harmonis satu dengan yang lainnya,
demikian juga dengan adanya Mahasiswa PPL juga terjalin dengan baik.
H.
Tata tertib
Tata tertib yang ada di
SMPN 1 Dompu sangat disiplin baik siswa maupun Guru-gurunya
yaitu mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dalam
proses belajar mengajar sangat baik dan
tertib dan juga semua kalangan yang berperan di SMPN 1 Dompu
sangat tepat waktu demi tercapainya tujuan bersama.
a.
Tata tertib Guru/Pegawai
·
Guru harus hadir lebih kurang 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
·
Pelajaran dimulai jam 07.20 – 12.30 Wita, kecuali hari Jum’at.
·
Guru harus saling menghormati dan saling menghargai.
- Guru harus
berpakaian dan berbusana sesuai dengan aturan yaitu : Hari Senin memakai seragam
Hansip.
- Hari Selasa, Rabu, dan Kamis, memakai
pakaian seragam PDH daerah.
- Hari Jum’at memakai baju
muslim atau batik.
- Hari Sabtu memakai baju
batik atau baju olah raga karena setiap hari Sabtu mengadakan
senam bersama.
b.
Tata tertib Siswa
·
Siswa harus hadir lebih kurang dari 15 menit sebelum jam masuk untuk
kegiatan kebersihan didalam dan diluar kelas.
·
Jam pelajaran dimulai 07.15-12.30, kecuali hari Jum’at.
·
Siswa harus menghormati Bapak/Ibu guru serta sesama siswa.
·
Siswa berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan.
I.
Perangkat
Administrasi Sekolah
1. Struktur Organisasi sekolah
Organisasi
sekolah merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk melakukan kerja sama
guna mencapai tujuan tertentu yang terdiri dari komponen-komponen tertentu. Struktur organisasi SMPN 1 Dompu dapat dilihat pada lampiran.
Adapun
tugas dan fungsi dari masing-masing komponen dalam struktur organisasi SMPN 1 Dompu sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah
merupakan penanggung jawab tertinggi di sekolah dengan tugas-tugas sebagai
berikut:
§ Merencanakan, menyusun, membimbing, dan
mengawali kegiatan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan
§ Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah,
baik teknik edukatif maupun administratif
b.
Wakil
Kepala Sekolah
Dalam hal ini
wakil kepala sekolah ada 3 bagian, yang memiliki masing-masing fungsi dan tugas
yang berbeda-beda, yaitu:
1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
(Wakasek Kurikulum) tugas-tugasnya antara lain:
§ Penyusunan jadwal KBM
§ Pengawasan KBM
§ Controlling pelaksanaan ujian semester
§ Pelaksanaan ujian akhir sekolah
§ Mengatur pelaksanaan STK dan STTB
§ Mengatur mutasi siswa
§ Melaksanakan supervisi administrasi dan
akademik
§ Menyusun laporan
2)
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan (Wakasek Kesiswaan) tugas-tugasnya meliputi:
§ Mengatur program pelaksanaan BP/BK
§ Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K
§ Mengatur dan membina program kegiatan OSIS
§ Mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler siswa
§ Menyeleksi dan menetapkan siswa
berprestasi calon siswa yang mendapat beasiswa
§ Pengawasan pelaksanaan tata tertib sekolah
§ Pembinaan siswa PBOD/PMJK
§ Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan
komite sekolah
§ Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan
masyarakat / instansi luar
3)
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana, tugas- tugasnya
yaitu:
§ Mengontrol inventaris sekolah
§ Pendayagunaan sarana dan prasarana
§ Memelihara, pengamanan, penghapusan, perawatan,
perbaikan, dan pengembangan seluruh sarana sekolah
§ Pengelola alat dan sarana KBM
4)
Wali
Kelas, membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
1)
Pengelolaan
kelas secara terpadu untuk menjamin terselenggaranya KBM dengan tertib
2)
Menyelenggarakan
administrasi kelas berupa:
§ Denah tempat duduk siswa
§ Papan absensi siswa
§ Daftar pelajaran siswa
§ Daftar piket siswa
§ Data perilaku siswa dalam sehari-hari
§ Daftar komisaris siswa
§ Buku kegiatan mengajar siswa
§ Tata tertib siswa
§ Data-data lain yang dibutuhkan
3)
Menyusun/membuat
data statistik bulanan siswa
4)
Mengisi
daftar kemajuan siswa
5)
Mengisi
dan memberi laporan secara periode pada kepala sekolah
6)
Pencatatan
mutasi siswa
c.
Koordinator
Tata Usaha
Tata usaha
bertanggung jawab dalam administrasi
sekolah, kepegawaian dan keuangan.
d.
Koordinator
BK
Guru BP/BK
memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
§ Memprogramkan kegiatan BK
§ Membuat data penilaian prestasi siswa
§ Melakukan konsultasi dengan orang tua siswa
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa
§ Berdialog dengan siswa dalam mengatasi
permasalahan siswa
2. Administrasi Sekolah
a.
Administrasi guru (terlampir), terdiri dari :
§ Analisa Alokasi Waktu.
§ Program Tahunan.
§ Rencana Pembelajaran.
§ Analisa Ulangan Harian.
§ Program Perbaikan dan
pengayaan.
b.
Administrasi Kepegawaian ( terlampir ), sebagai berikut :
§ Buku tamu.
§ Buku pengantar dinas
§ Buku Notulen rapat.
§ Bundel laporan bulanan.
§ Buku Induk siswa.
§ Absen hadir
Guru/Pegawai.
§ Buku mutasi murid.
§ Bundel surat keluar dan
surat masuk.
§ Buku Inventaris.
§ Buku Penerimaan
Ijazah/STTB.
§ Rekapitulasi Murid.
c.
Administrasi Pergedungan :
§ Gedung Sekolah.
§ Ruang Belajar.
§ Ruang Guru
§ Kantor.
d.
Administrasi
Kurikulum
a. Menyusun program tahunan dan semester
b. Menyusun jadwal pelajaran
c. Evaluasi program pengajar
e.
Administrasi
Siswa
a. Penerimaan siswa baru
b. Bimbingan kepada siswa baru
c. Pengelolaankelas
d. Mengatur kegiatan OSIS
e. Pengelolaan data tentang siswa
f.
Administrasi
Pegawai
a. Pengadaan pegawai
b. Kesejahtraan pegawai dan guru
c. Pembinaan dalam rangka peningkatan
profesional guru
g.
Administrasi
Ketatausahaan
a. Kegiatan administrasi surat menyurat
b. Administrasi keuangan
h.
Administrasi
Saran Pendidikan
a. Administrasi material, yang meliputi alat-alat
perlengkapan dan alat-alat pelajaran
b. Administrasi laboratorium, meliputi alat-alat
pemeliharaan dan bahan praktikum
i.
Administrasi
Hubungan Masyarakat
Mengatur
hubungan sekolah dengan orang tua murid, memelihara hubungan yang baik melalui
BP, serta pemeliharaan hubungan dengan pemerintah dan masyarakat
BAB III
PELAKSANAAN PPL
A.
Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan PPL dilaksanakan di SMPN 1 Dompu. Berdasarkan
keputusan yang ditentukan dari kampus STKIP Yapis Dompu dan
pelepasan yang dilaksanakan yaitu pada tanggal 24 Agustus 2013. Selanjutnya mahasiswa PPL melakukan proses observasi
yang dilakukan selama 1 minggu yaitu dari tanggal 26 Agustus sampai dengan tanggal 30 Agustus . Pelaksanaan PPL
dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan yaitu dari tanggal 2 September mulainya praktek mengajar sampai dengan tanggal
19 Oktober 2013 sebagai hari penarikan ppl.
Mahasiswa PPL –
STKIP Yapis Dompu di SMPN 1
Dompu terdiri dari 8 orang dari
jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 2
orang dari jurusan pendidikan
Sejarah pada sambutan penerimaan,
Wakil kepala sekolah langsung menunjuk beberapa orang guru sebagai guru
pamong pada masing – masing jurusan.
Penetapan guru pamong dimaksudkan agar mahasiswa lebih muda berkonsultasi dalam
hal persiapan pengajaran maupun pengembangan silabus.
Kegiatan utama dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya.
Seorang guru harus dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh, maka
terlebih dahulu seorang guru harus menyusun program pengajaran.
Program Praktik Lapangan Kependidikan dilaksanakan dalam suatu
tahap materi program disesuaikan dengan tahapan tersebut yang disusun sebagai
berikut:
a.
Tahap Observasi
Observasi adalah salah satu cara untuk memperoleh informasi atau melalui
pengamatan dan penyelidikan seperti pengamatan terhadap lembaga pendidikan,
administrasi perkantoran, statistic dan lain-lain.
b.
Tahap Pelaksanaan dan Latihan belajar Mengajar
Pada setiap praktik beiajar mengajar harus betul-betul
mempersiapkan agar saat mengajar materi mampu dikuasai secara baik, begitu pula
didalam pengelolaan kelas dan siswa.
Tahap pelaksanaan dan latihan belajar mengajar ini meliputi:
1.
Tahap Persiapan
yaitu
tahap persiapan materi pelajaran dengan pembuatan rencana pembelajaran.
2.
Tahap Pelaksanaan
Meskipun
hanya sebagai mahasiswa PPL sebagai calon tenaga kependidikan perlu
memperhatikan beberapa hal penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
yaitu:
§ Pengusaaan
kelas
§ Penguasaan
bahan dan materi
§ Penggunaan
media dan alat
§ Komunikasi
dengan siswa
§ Motifasi
terhadap siswa
§ Mendorong
ketertiban dan keaktifan siswa.
Rencana Pembelajaran merupakan
persiapan guru atau calon guru dalam mengajar untuk setiap kali pertemuan
sebelum melakukan proses belajar
mengajar di dalam kelas. Hal ini dilakukan agar melaksanakan proses belajar
mengajar di kelas akan efesien dan efektif.
Kegiatan guru atau calon guru pada proses belajar mengajar seperti yang
kita ketahui bahwa kegiatan guru atau calon guru dalam menyajikan materi
pelajaran harus melalui tiga tahap yaitu
a.
Kegiatan Awal
Dalam kegiatan ini seorang guru atau calon guru melalui pembelajaran
dengan cara mengabsensi siswa dan guru mengadakan Apersepsi serta guru
memberikan motivas.
b.
Kegiatan Inti
Sebagai lanjutan dari kegiatan awal, maka dalam kegiatan ini seorang
guru atau calon guru dalam menyajikan materi pembelajaran harus mempunyai
langkah-langkah antara lain :
·
Menjelaskan materi pokok
·
Mengadakan Tanya jawab
·
Memberi tugas terhadap siswa
c.
Kegiatan Akhir.
Dalam kegiatan ini guru atau calon guru menyimpulkan materi yang
telah disampaikan bersama – sama dengan siswa dan Sekolah itu mengadakan evaluasi sebagai alat
ukur sampai sejauh mana daya serap siswa selama proses belajar mengajar, selain
itu guru atau calon guru juga menggunakan beberapa metode yang akan membangkitkan
semangat belajar siswa.
Adapun kegiatan pembelajaran antara lain :
1.
Mengajar
Terbimbing
Mengajar terbimbing
merupakan tahap awal dari kegiatan proses belajar mengajar yang harus ditempuh
oleh mahasiswa PPL khususnya program studi bahasa Indonesia dapat menerapkan
kemampuan mengajarnya secara utuh dan terintegral di dalam kelas dan di bawah
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing baik dalam menyusun silabus, RPP
maupun alat evaluasi. Pada tahap ini mahasiswa PPL program studi menyusun RPP
sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.
a.
Penyusunan
program tahunan
Program tahunan
adalah program yang disusun oleh guru berdasarkan sttandar kokmpotensi mata
pelajaran yang ada dalam KTSP. Program
tahunan ini adalah pedoman bagi guru untuk melakukan pengajaran selama
satu tahun.
b.
Penyusunan
program semester
Program semester
merupakan program pengajaran dalam satu semester yang disusun selama melakukan kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu.
Program semester ini disusun hanya untuk satu semester, karena kegiatan PPL
hanya dilakukan dalam jangka satu semester.
c.
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Persiapan ini
harus dikonsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Tujuan dari konsultasi ini
adalah agar mahasiswa PPL mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil dalam
kegiatan belajar mengajar.
d. Keterampilan mengajar di depan
kelas
Keterampilan
mengajar di depan kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Keterampilan merupakan suatu strategi guru dan pengusaan
materi juga merupakan sebagai pelengkap dalam keterampilan mengajar untuk
tampil semaksimal mungkin agar proses mengajar dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
e.
Persiapan
fisik dan mental
Persiapan fisik
danmental mahasiswa PPL sebelum mengajar sangat diperlukan, karena program yang
mantap tampa dibarengi dengan fisik dan mental yang kuat pada pelaksanaan KBM
hasilnya tidak akan memuaskan. Salah satu cara untuk menimbulkan rasa percaya
diri didepan kelas adalah dengan menguasai materi pelajaran serta metode yang
digunakan dalam proses belajar mengajar.
2.
Mengajar
Mandiri
Mengajar mandiri
dilaksanakan satu minggu setelah melakukan observasi. Pada tahap ini mahasiswa
PPL program studi pendidikan bahasa Indonesia diberikan kewenangan untuk
mengajar secara mandiri yang mana masing-masing mendapat tugas mengajar di
kelas VII/I (satu). Hal-hal yang disusun pada tahap ini adalah
§ Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) yang merupakan
penjabaran dari silabus
§ Menyusun alat evaluasi yang terdiri dari
beberapa pilihan ganda dan essay sebagai bahan ulangan harian. Selanjutnya dari hasil ulangan harian
tersebut penulis melakukan analisis yang disebut sebagai analisis ulangan
harian. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian siswa terhadap
materi pelajaran yang telah disampaikan selama dalam tahap pengajaran mandiri.
3.
Persiapan
mengajar
Merupakan bagian
yang sangat penting dalam proses pembelajaran berupa :mempersiapkan diri
sebagaimana mestinya baik secara fisik maupun mental sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar,untuk menguasai keterampilan mengajar
secara baik,perlu adanya unsur-unsur keterampilan mengajar yang utuh antara
lain: keterampilan bertanya, keterampilan penguatan, keterampilan mengadakan
variasi dalam mengajar dan keterampilan menjelaskan.
4.
Diskusi hasil latihan mengajar
Dalam proses
belajar mengajar tidak hanya di lakukan dengan strategi ceramah saja tetapi
perlu disertai dengan strategi yang lain yaitu diskusi. Dengan adanya diskusi
dalam proses belajar mengajar perlu adanya penilaian-penilaian yang dilakukan
oleh guru,dengan berbagai macam penilaian dari hasil diskusi tersebut.penilaian
yang dilakukan seperti penilaian terhadap keaktifan siswa dalam
berdiskusi,keterampilan bertanya dan mengemukakan pendapat demi berlangsungnya
diskusi dengan lancar.
5.
perbaikan
Berdasarkan
proses mengajar dalam kegiatan belajar yaitu yang terdiri dari kegatan belajar
dalam bidang diskusi,penugasan,mid semester,dan ujian semester. Dalam kegiatan
tersebut pasti akan kelihatan nilai-nlai siswa yang mulai dari nilai paling
rendah,setengah dan yang paling tinggi, maka dari itu langkah-langkah yang akan
diambil oleh guru sebagai perbaikan bagi siswa yang nilainya paling rendah
dengan menggunakan kegiatan remidial. Kegiatan remidial akan dilakukan tergantung dari guru mengajar.bagaimana penugasan yang
akan diberikan.
Adapun jadwal mengajar selama
melaksakan kegiatan PPL sebagai berikut:
JADWAL
MENGAJAR SELAMA KEGIATAN PPL
NO
|
Hari
|
Jam ke
|
Kelas
|
Tanggal
|
2
|
Senin
|
6-7
|
VIII C
|
02-09-2013
|
3
|
Selasa
|
3-4
|
VIII D
|
03-09-2013
|
4
|
Rabu
|
5-6
|
VIII B
|
02-09-2013
|
5
|
Kamis, sore
|
1-2
|
VIII A
|
05-09-2013
|
6
|
Jum’at
|
2-3
|
2SSN2
|
06-09-2013
|
7
|
Sabtu
|
5-6
|
VIII D
|
07-09-2013
|
8
|
Senin
|
6-7
|
VIII B
|
08-09-2013
|
9
|
Selasa
|
3-4
|
VIII A
|
09-09-2013
|
10
|
Kamis
|
5-6
|
VIII SSN 2
|
11-09-2013
|
11
|
Jum’at, sore
|
5-6
|
VIII A
|
12-09-2013
|
12
|
Sabtu
|
4-5
|
VIII B
|
28-09-2013
|
13
|
Rabu
|
3-4
|
VIII C
|
02-09-2013
|
14
|
Senin
|
2-3, 4-5, 6-7
|
VIII SSN1
|
07-10-2013
|
15
|
Rabu
|
3-4
|
VIII C
|
10-10-2013
|
16
|
Sabtu
|
6-7
|
VIII B
|
12-10-2013
|
17
|
Kamis
|
5-6
|
VIII Ssn 2
|
17-10-2013
|
B. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu ada beberapa kegiatan
ekstra kurikuler yang pernah di ikuti oleh penulis adalah mengikuti Upacara
Bendera yang rutin dilaksanakan pada setiap hari senin, Yasisnan bersama yang
dilaksankan pada hari jum’at dan senam bersama yang dilaksakan pada hari sabtu.
C. Faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan PPL
a.
Faktor
pendukung
Faktor pendukung dalam melaksakan PPL di SMPN 1 Dompu cukup memadai,
sarana dan prasarananya sudah lengkap, fasilitas yang memuaskan sehingga proses
pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.
Selama pelaksanaan PPL banyak hasil dan pengalaman bermanfaat yang
diperoleh. Sedikit tidaknya tujuan yang ingin kami capai dalam kegiatan PPL
ini, tidak terlepas dari adanya kerjasama dan dukungan serta dorongan dari
berbagai pihak. Pihak yang penulis maksud disini adalah pihak sekolah antara
lain
·
Kepala Sekolah
·
Wakil Kepala Sekolah
·
Dosen Pembimbing Lapangan
·
Guru Pamong
·
Guru-guru SMP Negeri 1 Dompu
·
Staf Tata Usaha
·
Siswa-siswi SMP Negeri 1 Dompu
Pihak-pihak yang kami maksud diatas sangat membantu kami dalam kegiatan
PPL. Mereka semua sangat terbuka dan lapang dada dalam menerima kehadiran kami.
Terutama guru pamong sangat bermurah hati dan ringan dalam membimbing kami
melaksanakan kegiatan praktik mengajar.
1.)
Tahap Observasi
Adapun faktor pendukung yang kami dapatkan pada saat observasi yaitu
keramah tamahan para dewan guru kepada kami mahasiswa PPL dan kesediaan serta
kerelaan mereka dengan menerima kami dengan tangan terbuka.
Hal ini
sangat membuat kami termotivasi untuk melakukan PPL di SMP Negeri 1 Dompu, dan memacu spirit
dan kreatifitas kami untuk menunjukkan hal yang terbaik sesuai dengan kemampuan
kami kepada Dewan Guru SMP Negeri 1 Dompu.
2.)
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
a)
Tahap Persiapan
Ada
beberapa faktor pendukung yang kami temukan pada saat persiapan kegiatan mengajar yaitu:
Ø Kesediaan guru
pamong untuk membantu kami mahasiswa PPL dalam menyusun perangkat mengajar.
Ø Adanya alat bantu
mengajar yang dapat kami gunakan sebagai
alat Bantu mengajar sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagaimana
mestinya.
b)
Tahap Pelaksanaan
Ada beberapa faktor pendukung yang kami temukan pada saat pelaksanaan
kegiatan mengajar yaitu:
Ø Kesiapan dan
ketersediaan guru pamong dalam membimbing dan mengarahkan kami mahasiswa PPL
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Ø Adanya siswa/siswi yang serius
dalam menerima pelajaran sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar
mengajar.
Ø Walaupun ada
beberapa siswa/siswi yang sulit diatur dan selalu membuat keributan didalam kelas namun tidak begitu
menjadi masalah, karna masih bisa di handel.
Ø Meskipun ada
beberapa siswa-siswi yang memiliki kebiasaan tidak mau bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti dan dipahami, tapi setelah diberikan motivasi para siswa/siswi bahkan,
berlomba – lomba untuk melontarkan berbagai pertanyaan.
b.
Faktor
penghambat
Beberapa masalah yang
mejadi hambatan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar selama melaksanakan
kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu antara lain :
§ Adanya siswa yang kurang semangat karena
perbedaan latar belakang
§ Adanya siswa yang enggan bertanya tentang
materi yang kurang dimengerti
§ Masih ada beberapa siswa yang kurang
antusias belajar sehingga kadang-kadang mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Ada beberapa cara
mengatasinya, diperlukan kerjasama antara seluruh personil sekolah pada umumnya
dan guru bidang studi pada khususnya. Maka langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai cara mengatasinya adalah :
§ Untuk menghadapi siswa yang tidak
termotivasi dalam belajar, guru harus mempunyai keterampilan mengadakan variasi
penggunaan metode dan media pembelajaran
§ Mengalokasikan waktu untuk dapat menjelaskan
kembali apa yang belum dimengerti oleh siswa.
§ Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa,
mahasiswa PPL dapat mengambil langkah sederhana berupa pemberian tugas (PR) dan
memberikan contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sesuai
dengan materi yang diajarkan.
J.
MEDIA DAN ALAT BANTU BELAJAR MENGAJAR
a. Sunber Belajar
-
Kurikulum
GBPP
-
Perpustakaan
-
Lab.IPA,
Bahasa
-
Buku
Paket\
b. Sumber Belajar/alat
-
Globe
-
Peta dunia
-
Alat-alat
perjalanan umum
I.
ADMINISTRASI SEKOLAH
1. Kepala
Sekolah
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di
sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya yang
berhubungan dengan masyarakat luar.
a.
Penanggung
jawab seluruh kegiatan sekolah
b.
Membuat
rencana harian
c.
Membina
dan membimbing setiap petugas dalam bidang masisng-masin
d.
Membina
dan membimbing pelaksanaan administrasi sekolah,kelas, keuangan , dan sarana
sekolah
e.
Menyususn
jadwal pelajaran umum
f.
Mengadakan
persiapan mengajar dan menyusun pembagian tugas guru/pegawai
g.
Mengadakan
kunjungan kelas
h.
Mencari
informasi keluar yang berkenaan dengan kemajuan sekolah
2.
Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah bertugas membantu tugas-tugas kepala
sekolah dalam hal yang sesuai dengan jabatan yang di pegang dan bertanggung
jawab kepada kepala sekolah
Untuk memperlancar
rencana tersebut maka wakil kepala sekolah di bagi atas:
a.
Wakil kepala
sekolah urusan kesiswaan
b.
Wakil
kepala sekolah urusan kurikulum
c.
Wakil
keala sekolah urusan humas
d.
Wakil
kepala sekolah urusan sarana dan prasarana
3.
Tata Usaha
Bertugas sebagai
:
a. Mengelolah administrasi kantor
b. Mengelolah administrasi kepegawaian dan kesiswaan
c. Mengelola administrasi sarana dan prasarana
d. Mengelolah administrasi keuangan
4.
Majelis Guru
Bertugas sebagai:
a. Melaksanakan proses belajar mengajar
b. Melaksanakan evaluasi belajar siswa
c. Melaksanakan intrakurirkuler dan
ekstrakurikuler
d. Administrasi kegiatan proses belajar mengajar
5.
Wali kelas
Tugasnya melaksanakan kegiatan pengelolaan
kelas dan pembinaan pri badi siswa.
a. Wali kelas berkewajiban membantu kepala sekolah
dalam pengumpulkan data dari setiap murid yang meliputi data pribadi dan
keadaan sekolah
b. Menciptakan situasi dan kondisi kelas
sebaik-baiknya sehingga tercipta belajar yang berkualitas
c. Meningkatkan pelaksanaan ekstrakurikuler dalam
rangka menunjang prestasi dan kegemaran membaca buku perpustakaan.
d. Melaporkan nilai prestasi kelas sebelum di
pindahkan ke buku rapor
e. Mengisi rapor siswa
f. Membuat laporan bulanan tentang keadaan kelas
6.
Bendahara
Bertugas sebagai:
a.
Mengadakan
pendataan pengeluaran gaji yang berlaku pada setiap bulan
b.
Menutu
buku kas administrasi umum
c.
Membuat
laporan secara tersusun
d.
Menyetor
uang SPP ke Bank
7. Perlengkapan
administrasi
Bertugas
sebagai:
a.
Pemeliharaan
gedung
b.
Membukukan,
menyimpan dan mengeluarkan barang-barangivestaris.
c.
Memiliki
kebutuhan kantor dan media pendidikan
d.
Menjaga
fasilitas yang ada di sekolah
J. PERATUARAN
DAN PEMBELAJARAN
1.
Peraturan
Klasifikasi pelanggaran
siswa
-
Dating
terlambat masuk sekolah
-
Piket
kelas tidak menjalankan tugasnya
-
Berpakaian
seragam tidak lengkap
-
Makan
dalam kelas
-
Membeli
makan waktu pelajaran
-
Membuang
sampah tidak pada tempatnya
-
Berhias
yang berlebihan
-
Memaki
perhiasan yang berlebihan khusu wanita
-
Memakai
gelang, kalung, anting-anting bagi pria
-
Tidak
memperhatikan panggilan
-
Rambut
gonrong
-
Berada di
kantin pada waktu pergantian jam
-
Membuat
ijin palsu
-
Membolos
atau keluar meninggalkan sekolah tanpa izin
-
Membawa
buku dan gambar porno
-
Melindungi
teman yang salah
-
Melompat
pagar
-
Tidak
mengikuti upacara
-
Menggangu
atau mengacaukan kelas lain
-
Bersikap
tidak sopan/menantang guru/karryawan
-
Mencore-coret
tembok
-
Memalsuskan
tanda tangan wali
-
Membawa
minuman keras
-
Berkelahi
atau main hakim sendiri
-
Merusak
sarana dan prasarana sekolah
-
Mengambil
milik orang laen
-
Menyebarkan
selebaran yang meresahkan
-
Merubah
atau memalsukan laporan
-
Mengikuti
organisasi terlarang
-
Terlibat
dalam penyalahgunaan narkoba
-
Nikah atau
kawin dalam pendidikan sekolah
Sakkasi Pelanggaran Sesuai
Kalsisfikasi:
-
Melakukan pelanggaran
A1 tidak di izinkan mengikuti pelajaran sampai pergantian jam pelajaran,
dilibatkan kebersihan lingkungan
-
Melakukan
pelanggaran 3 kali, di peringatkan harus membuat surat pernyataan yang di
ketahui wali kelas
-
Melakukan
pelanggaran 4 kalii , di peringatkan membuat pernyataan yang harus di ketahui
orang tua wali,wali kelas,dan kepala sekolah
-
Melakukan
pelanggaran lima kali, orang tua di undang ke sekolah
-
Melakukan
pelanggaran 7 kalidi serahkan ke oaring tua waliselama satu hari
-
Melakukan
pelanggaran lebih dari Sembilan kali, di kembalikan atau di pindahkan
1.2
-
Melakukan
pelanggaran 1 kali di peringatkan
-
Melakukan
pelanggaran 2 kali di peringatakan dan
membuuat surat
-
Melakukan
penggaran 3 kali orang tua di panggil ke sekolah
-
Melakukan
elanggaran lima kali, di kembalikan ke oaring tua satu hari
-
Melakukan
pelanggaran tuju kali, di kembaliakan ke orang tua satu minggu
-
Melakukan
pelanggaran lebih dari 9 kali, di kembalikan ke orang tua atau di pindahkan
1.3
-
Di
kembalikan keorang tuan dan di persilakan untuk mengajukan surat pindah sekolah
BAB
IV
LAPORAN
PELAKSANAAN PPL
Pelaksanaan PPL berlangsung selama 2 bulan, yaitu mulai dari bulan
September sampai dengan bulan Oktober 2013, setiap mahasiswa di wajibkan datang
sesuai dengan jam mengajarnya di tempat mereka PPL jadwal PPL setiap mahasiswa, biasanya setiap mahasiswa
di beri tanggung jawab untuk mengajar VIIIA,VIIIB,VIIIC,VIIID,VIIIE,VIIISSN1,VIIISSN2
adapun jadwal PPL sebagai berikut
JADWAL MENGAJAR MAHASISWA SELAMA KEGIATAN PPL
NO
|
Hari
|
Jam ke
|
Kelas
|
Tanggal
|
1
|
SENIN
|
6-7
|
VIII B
|
30-08-2013
|
2
|
Senin
|
6-7
|
VIII B
|
02-09-2013
|
3
|
Selasa
|
3-4
|
VIII A
|
03-09-2013
|
4
|
Rabu
|
5-6
|
VIII SSN2
|
02-09-2013
|
5
|
Kamis, sore
|
1-2
|
VIII E
|
05-09-2013
|
6
|
Jum’at
|
2-3
|
VIII C
|
06-09-2013
|
7
|
Sabtu
|
5-6
|
VIII B
|
07-09-2013
|
8
|
Senin
|
6-7
|
VIII B
|
08-09-2013
|
9
|
Selasa
|
3-4
|
VIII A
|
09-09-2013
|
10
|
Kamis
|
5-6
|
VIII SSN1
|
11-09-2013
|
11
|
Jum’at, sore
|
5-6
|
VIII E
|
12-09-2013
|
12
|
Sabtu
|
4-5
|
VIII D
|
28-09-2013
|
13
|
Rabu
|
3-4
|
VIII SSN2
|
02-09-2013
|
14
|
Senin
|
2-3, 4-5, 6-7
|
VIII SSN1, D, B
|
07-10-2013
|
15
|
Rabu
|
3-4
|
VIII A
|
10-10-2013
|
16
|
Sabtu
|
6-7
|
VIII B
|
12-10-2013
|
17
|
Kamis
|
5-6
|
VIII Ssn 1
|
17-10-2013
|
B.
Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus III putaran pertama, maka
praktikan melakukan perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk
siklus I putaran kedua ini. penyusunan RPP ini masih sama dengan putaran
pertama yaitu dengan cara diskusi kelompok. Diskusi kelompok ini dilakukan agar
RPP yang disusun benar-benar sudah menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada siklus-siklus sebelumnya di putaran pertama.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus I ini menggunakan model
pembelajaran artikulasi. Praktikan menggunakan model artikulasi ini dengan
alasan yang sama dengan siklus I pada putaran pertama yaitu untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam berpikir (mengetahui kemampuan
kognitif siswa), karena model Konstektual ini menuntut siswa
untuk bisa memahami materi lebih dalam. Kemampuan siswa akan terlihat
setelah siswa menjawab pertanyaan dari teman lain yang dibagikan secara acak
melalui metodesnowballs drilling.
Setelah praktikan selesai menyusun RPP tersebut, maka selanjutnya
dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok. Hasil dari pembahasan tersebut
yaitu hanya pada penilaian, dalam penilaian kognitif dalam RPP tidak
disertai dengan jawaban. Hal ini yang menjadi perbaikan yaitu menyertakan
jawaban pada soal untuk penilaian kognitif.
C.
Implementasi RPP
Implementasi (pelaksanaan) RPP ini terdiri atas dua kegiatan utama,
yaitu: (1) Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang
mahasiswa untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2)
Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau
guru pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ini bisa
dikatakan 90% sesuai dengan RPP. Hal ini dikarenakan ada hal yang belum
sesuai yaitu alokasi waktu. Alokasi waktu yang tersedia
yaitu 2 x 45 menit, dalam pelaksanaannya praktikan sudah
bisa mengalokasikan waktu dengan baik, sehingga praktikan dapat
membuat kesimpulan sendiri dan kesimpulan dari siswa atas materi yang telah
dijelaskan.
D.
Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok
dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi untuk merefleksi jalannya
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk
memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar
didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanan
pembelajaran. Kesulitan kesulitan yang dialami praktikan yaitu adalah sebagai
berikut:
Adanya siswa kelas lain yang berkeliaran di luar kelas membut
kondisi kelas kurang kondusif;
Praktikan masih merasa terlalu terburu-buru dalam menyampaikan
materi kepada siswa;
Praktikan masih kesulitan dalam mengontrol siswa dalam artian
untuk mengajak siswa berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung.
Adapun kekurangan yang ditemukan dalam siklus I ini adalah sebagai
berikut:
Kurang maksimal menggunakan media pembelajaran
Kegiatan pembelajaran masih sedikit tidak sesuai dengan yang
telah ditulis pada RPP.
3.2 Kegiatan Siklus II
Sama seperti pada siklus I, kegiatan siklus II ini yaitu pada SK
ke-1, KD 1.5 dengan pokok bahasanmenerapkan Sikap dan Perilaku Kerja
Prestatif. Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada siklus II ini juga
terdapat tiga tahapan yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP, dan hasil
refleksi pembelajaran.
3.2.1 Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, maka praktikan melakukan
perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk siklus II. penyusunan
RPP ini masih sama dengan siklus I yaitu dengan cara diskusi kelompok. Diskusi
kelompok ini dilakukan agar RPP yang disusun benar-benar sudah menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus II ini menggunakan model
pembelajaran tanya jawab.Praktikan menggunaan model Snowballs
Drilling dengan alasan untuk menyesuaikan dengan materi yang akan di
berikan pada siklus II ini. Kita tahu bahwa pada materi komitmen tinggi
sangat berhubungan dengan materi-materi yang sebelumnya, tapi pada siklus II
guru praktikan diharapkan bisa lebih menghidupkan suasana kelas pada saat
kegiatan belajar-mengajar berlangsung agar siswa tidak bosan.
Pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung mulai terlihat
semangat belajar serta antusiasme siswa dalam berinteraksi baik dengan siswa
lainnya ataupun dengan guru praktikan. Hal ini dikarenakan guru praktikan
memberikan waktu yang cukup untuk siswa menanyakan materi yang telah dijelaskan
oleh guru praktikan.
Setelah penyusunan RPP oleh praktikan, selanjutnya RPP tersebut
didiskusikan dengan anggota kelompok sebelum diimplementasikan. Hasil dari
diskusi tersebut tidak banyak mengubah RPP yang telah disusun oleh praktikan
karena setiap anggota kelompok menilai RPP tersebut sudah layak dan sudah bisa
diimplementasikan di kelas. Hanya saja ada usulan mengenai teknis dalam
pengalokasian waktu, praktikan harus bisa lebih merinci waktu yang dibutuhkan
dalam setiap langkah dalam RPP.
3.2.2 Implementasi RPP
Sama seperti halnya siklus I, implementasi (pelaksanaan)
RPP pada siklus ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu: (1)
Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa untuk
mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2) Kegiatan
pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau guru
pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini bisa
dikatakan 95% sesuai dengan RPP. Hal ini dikarenakan ada
langkah-langkah yang tidak sesuai dengan RPP. Ketidaksesuaian tersebut
terjadi karena adanya beberapa pertanyaan siswa yang kurang jelas atau kurang
dapat dipahami.
Pembuatan kesimpulan yang dilakukan praktikan sudah melibatkan
siswa, siswa sudah aktif dalam pembelajaran pada siklus II ini. Beberapa siswa
sudah ada yang memberikan tanggapan dengan cara bertanya, dan memberikan
penguatan-penguatan terhadap pendapat siswa lain. Hal ini
dimungkinkan karena siswa merasa senang dan antusias untuk mengikuti pelajaran
menjadi lebih baik dan tidak dapat dielakkan kegiatan praktikum sudah bisa menarik
perhatian siswa untuk lebih giat belajar tentang kewirausahaan.
3.2.3 Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok
dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi seperti yang telah
dilakukan pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk merefleksi jalannya
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk
memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar
didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanan
pembelajaran. Kesulitan kesulitan yang dialami praktikan masih sama dengan
yang ada pada siklus I yaitu adalah sebagai berikut:
Praktikan masih kesulitan dalam mengontrol siswa dalam artian
untuk mengajak siswa berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung.
Praktikan masih kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan siswa
dalam menanyakan materi karena adanya beberapa siswa yang menggunakan bahasa
madura dalam menanyakan materi pelajaran.
Adapun kekurangan yang ditemukan dalam siklus II ini adalah sebagai
berikut:
1. situasi dan kondisi ruangan
kelas masih kurang kondusif dikarnakan ulah sebagian siswa yang ramai sendiri
3.3 Kegiatan Siklus III
Sama seperti pada siklus I dan siklus II, kegiatan siklus
III ini yaitu pada SK ke-2, KD 2.1 dengan pokok bahasan Pemimpin dan
Kepemimpinan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada siklus III ini
juga terdapat tiga tahapan yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP, dan hasil
refleksi pembelajaran.
3.3.1 Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus II, maka praktikan melakukan
perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk siklus III. Penyusunan
RPP ini masih sama dengan siklus I dan siklus II yaitu dengan cara diskusi
kelompok. Diskusi kelompok ini dilakukan agar RPP yang disusun benar-benar
sudah menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus III ini menggunakan model
pembelajaran make a matchdan snowballs drilling. Praktikan
menggunakan model diskusi kelompok ini dengan alasan untuk mengatasi
penguasaan kelas yang kurang baik pada siklus II dengan cara membuat kelas
menjadi lebih kondusif, karena dalam model diskusi ini siswa dituntut
aktif untuk bisa memahami materi pelajaran. Selain itu dalam modelpembelajaran
ini siswa akan mendapatkan pengalaman yang lebih, karena siswa tidak hanya
dituntut untuk menjawab pertanyaan tapi juga dituntut untuk mencari jawaban pada buku
Modul masing-masing siswa.
Hal lain yang merupakan upaya pembenahan dari siklus II adalah media
pembelajaran. Praktikan dalam pembelajaran pada siklus III ini menggunakan
kertas buffalo sebagai media pembelajaran. Alasan praktikan tidak
menggunakan papan tulis karena papan tulis dianggap media
yang kurang menarik dengan materi pembelajaran. Pada materi ini perlu adanya
pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin mampu memimpin dan mengorganisir
anggotanya, sehingga diperlukan contoh-contoh riil dalam kehidupan nyata.Selain
itu, sarana dan prasarana sekolah masih kurang memadai membuat praktikan
memilih media kertas bufallo (media tempel) sebagai media pembelajaran yang
digunakan dalam setiap pembelajaran menggunakan metode make a match. Seharusnya
jika menggunaakan power point maka pembelajaran pasti akan lebih
menarik dan siswa akan lebih bisa memahami materi yang disampaikan. Dengan
demikian kertas bufallo (media tempel) dianggap media
yang lebih cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada siklus
III.
Setelah penyusunan RPP oleh praktikan, selanjutnya RPP tersebut
didiskusikan dengan anggota kelompok sebelum diimplementasikan. Hasil dari
diskusi tersebut tidak mengubah RPP yang telah disusun oleh praktikan karena
setiap anggota kelompok menilai RPP tersebut sudah layak dan sudah bisa
diimplementasikan di kelas. Hanya saja ada usulan mengenai teknis dalam proses
pembelajaran khususnya dalam hal menjelaskan kepada siswa di depan kelas,
praktikan harus bisa lebih santai dalam menguraikan penjelasan materi kepada
siswa sehingga siswa lebih bisa memahami materi yang disampaikan.
3.3.2 Implementasi RPP
Sama seperti halnya siklus II, implementasi (pelaksanaan)
RPP pada siklus ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu: (1)
Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa untuk
mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2) Kegiatan
pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau guru
pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus III ini bisa
dikatakan 98% sesuai dengan RPP. Alokasi waktu yang tersedia
yaitu 2 x 45 menit sama dengan siklus II, masalah
alokasi waktu yang terjadi pada siklus I dan siklus II sudah bisa diatasi
dengan baik oleh praktikan. Disaat pengalokasian waktu sudah bisa teratasi
dengan baik timbul masalah baru, pada saat implementasi siklus III ini
konsentrasi siswa terpecah karena adanya beberapa hal. Siswa mengeluh karena
sebelum pelajaran Kewirausahaan berlangsung mereka baru saja
melakukan ulangan harian mata pelajaran lain atau dapat pekerjaan rumah
yang banyak dari mata pelajaran yang sebelumnya.
Kondisi yang demikian sangat mengganggu proses pembelajaran
akan tetapi dengan diadakanproses diskusi kelompok siswa terlihat aktif dalam
melaksanakan proses belajar dengan menggunakan metode diskusi.
Pembuatan kesimpulan yang dilakukan praktikan sudah melibatkan
siswa, walau hanya dengan siswa yang jumlahnya tidak sebagaimana mestinya
siswa-siswa yang mengikuti proses pembelajaran sudah aktif dalam pembelajaran
pada siklus III ini. Beberapa siswa sudah ada yang memberikan tanggapan dengan
cara bertanya, dan memberikan penguatan-penguatan terhadap pendapat kelompok
lain. Hal ini dimungkinkan karena pada model pembelajaran yang digunakan
praktikan yaitu diskusi kelompok bisa membuat siswa senang, siswa
begitu antusias dalam bersaing dengan kelompok lain.
3.3.3 Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok
dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi seperti yang telah
dilakukan pada siklus I dan siklus II. Hal ini bertujuan untuk merefleksi
jalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan
untuk memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar
didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanaan
pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang dialami praktikan masih sama dengan
yang ada pada siklus II yaitu adalah sebagai berikut:
1. Penguasaan kelas yang kurang
maksimal.
2. Sulit menarik perhatian siswa
untuk bisa fokus terhadap pelajaran.
3. Sulit memahami dan memainkan
emosi siswa
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari hasil
pelaksanaan Pelaksanaan Pengalaman Lapangan di SMPN 1 Dompu saya sebagai mahasiswa PPL
dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Kegiatan PPL sangat penting artinya bagi
seorang calon guru karena kegiatan ini dapat memberikan pengalaman bagi calon
guru baik mengenai PBM maupun tugas-tugas kependidikan lainnya diwaktu mengajar
secara terbimbing dan terpadu.
2. Dengan kegiatan PPL mahasiswa sebagai calon
guru dapat memperoleh pengalaman bagaimana menghadapi tantangan dan hambatan
baik yang menyangkut proses belajar mengajar maupun masalah lainnya seperti
siswa sehingga dapat mencari alternatif pemecahannya.
3. Melalui kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai
calon guru mendapat pengetahuan dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku
kuliah, sehingga terjadi titik temu antara teori yang sudah didapat di bangku
kuliah dengan prakteknya secara nyata di lapangan.
B.
SARAN
Pada akhir
laporan ini penyusun ingin menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan
pelaksanaan PPL. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan masukkan agar pelaksanaan
PPL dimasa yang akan datang menjadi lebih baik dan bermutu antara lain:
1. Guru PPL harus mempersiapkan diri dengan
baik, baik fisik maupun mental sebelum proses belajar mengajar berlangsung
2. Hendaknya guru PPL mengadakan pendekatan
pribadi dengan siswanya agar diketahui permasalahan yang dihadapi dalam proses
belajar
3. Hendaknya guru PPL melakukan hubungan
kerjasama yang harmonis dengan rekan kelompok, guru pamong, dosen pembimbing
atau guru lain guna mendapatkan masukan yang dapat membantu pelaksanaan
mengajar.
4. Pengajaran Micro Teaching diharapkan untuk
lebih efektif dan frekuensi jamnya di tambah
5. Sebelum PPL dimulai ketua PPL hendaknya
lebih intensif dalam memberikan pelatihan-pelatihan awal.
Demikian laporan ini saya susun dengan sebenar-benarnya. saya mohon maaf atas
segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kami. Saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini kedepannya.
Comments
Post a Comment