LAPORAN PPL SMP

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Untuk menjadi guru yang baik dan profesional di bidang ilmu pendidikan diperlukan intelektualitas agar dunia pendidikan berjalan dengan baik yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan educational lainya di lembaga sekolah. Bertolak dari asumsi bahwa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik puncak dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa dalam bangku kuliah. Oleh karena itu PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan yang bertujuan untuk menerapkan dan menanamkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional.
Dengan demikian maka PPL adalah program pendidikan yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dari semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran terbatas (MicroTeaching), pelatihan terbimbing dan pelatihan mandiri yang diarahkan pada terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.
Apabila dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru untuk memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Apabila dipandang dari sudut isi, PPL adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan praktik secara berlapis dan berulang pada setiap  langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada praktik pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai kondisi. Berdasarkan cetusan Undang undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Desember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan profesional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.
Di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partispasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah dinding, teater, praktikanan artikel, kelompok, diskusi dan sebagainya.
B.      Maksud dan Tujuan
1.      Maksud
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu yang mencakup latihan secara terbimbing dan mandiri untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
2.      Tujuan
a.      Umum
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya sebagai guru, serta mampu menerapkan atau memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
b.       Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam pelaksanaan PPL ini adalah :
1.      Memberikan wahana aplikasi keilmuan bagi mahasiswa
2.      Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar bisa menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan
3.       Menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dengan lembaga sekolah
4.      Mahasiswa mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial psikologis di lingkungan sekolah sebagai tempat pelatihan berlangsung
5.      Mahasiswa menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
6.      Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata
7.      Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah
8.      Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi ke dalam laporan.
C.    Manfaat Pelaksanaan PPL
Adapun manfaat dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berilkut :
1.      Manfaat bagi Mahasiswa
Adapun manfaat yang diperoleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya
2.      Dapat meningkatkan kompetensi guru profesional serta dapat digunakan sebagai motivasi untuk dapat lebih maju dan professional
3.      Mengenal dan mengetahui secara langsung proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya di SMP N 1 Dompu
4.      Memperdalam pengertian, pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan pendidikan
5.      Mendapat kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperolehnya selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya
6.      Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah kependidikan yang ada di sekolah
D.    Manfaat bagi Sekolah
1.   Dapat menerapkan metode pengajaran yang telah diterapkan oleh mahasiswa dan dapat mengembangkanya menjadi lebih baik
2.   Diharapkan mendapatkan inovasi dalam kegiatan kependidikan dan pembelajaran
3.   Diharapkan memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan kependidikan dan pembelajaran

E.     Manfaat bagi Perguruan Tinggi
1.      Dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan mahasiswa dalam pengalamannya selama mengajar
2.      Mendapat berbagai masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktik kependidikan, sehingga kurikulum, metode, strategi, teknik dan pengelolaan proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu dapat disesuaikan dengan tuntutan lapangan
3.      Memperoleh masukan tentang kasus kependidikan dan pembelajaran yang berharga yang dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penelitian
4.      Memperluas serta meningkatkan jalinan kerjasama dengan sekolah terkait


BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A.       SEJARAH SINGKAT
Sekolah SMP Negeri 1 Dompu didirikan pada tanggal 14 agustus 1954, ini  sekolah negeri yang memiliki akreditasi “Baik”. Sedangkan proses pembelajarannya dilakukan di pagi hari dan sore hari
Dalam pembelajaran kegiatan, sekolah ini telah banyak mendapatkan restasi-prestasi baik akademis maupun Non-akademis. Hal ini terlihat dari hasil kumpulan piala-piala dan piagam yang di peroleh sekolah.
Adapun identitas sekolah secara rinci di jelaskan sebagai berikut.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Badan Pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan dan penjamin mutu pendidikan
PROFIL SMP Negeri 1 Dompu
NPNS                         : 5020721
NSS                             : 201230501001
Nama sekolah            : SMPN 1 DOMPU
Status                          : Negri
Kepala Sekolah         : H.Aji Sulistiyo.S.Pd
Alamat                        : jln.Lele Sawete Kel. Bali 1 Dompu Kab.Dompu
Desa/Kelurahan        : Bali 1 Dompu
Kab/Kota                   : Kab.Dompu
Provinsi                      : Nusa Tenggara Barat
Lokasi                         : Perkotaan
Telepon                      : 037321412
E-mail                         :

E.   Keadaan lingkungan sekolah
SMP Negeri 1 Dompu adalah Lembaga Pendidikan yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Dompu yang didirikan Tanggal 14 Agustus 1956, di Lingkungan Sawete Kecematan Dompu, Kabupaten Dompu, dengan batas-batas wilayah sebagaiberikut :
1.         Sebelah timur           : Sawah
2.         Sebelah barat            :  Jalan Raya
3.          Sebelah utara           : Perumahan
4.         Sebelah selatan         : SMAN 2 Dompu
Adapun identitas sekolah SMPN 1 Dompu adalah :
1.         Nama Sekolah                        : SMP Negeri 1 Dompu
2.         Alamat Sekolah                      : Jln. Lele Swete Kel.Bali 1 Dompu
3.         Desa / kel.                               : Kel. 1 Dompu
4.         Kecamatan                             : Dompu
5.         Kabupaten                              : Dompu
6.         Propinsi                                  : Nusa Tenggara Barat
7.         Lokasi                                     : Perkotaan
8.         Yayasan/ Badan Pendidikan : P D K
9.         Surat Keputusan Sekolah       : Sekolah 14 Agustus 1956
10.     Status Gedung Sekolah          : Negeri
Ø Keadaan Gedung Sekolah   : Bertingkat
Ø Jumlah Ruang Sekolah         : 29
11.     Telpon                                    : ( 0373 ) 21412






B.        HASISL OBSERVASI KEADAAN SEKOLAH
Observasi dalam praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan yang telah di rogramkan dalam PPL ini yang memungkinkan mahasiswa mengenal dengan baik lingkungansekolah atau lapangan yang kelak menjadi program Praktik Lapangan (PPL).
Kegiatan ini  dilaksanakan dengan tehnik wawancara dan ttehnik pengamatan dan penghayatan lapangan terhadap objek yang sebenarnya . adapu yang menjadi sasaran observasi yang dilakukan adalah:
-          Kepala Sekolah
-          Guru Pamong
-          Guru Kelas
-          Siswa-Siswa SMPN 1 Dompu
Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan selama 1 Minggu dengan tujuan pengenalanterhadap aspek-aspek sebagai berikut:
1.      Letak geografis Sekolah
2.      Keadaan Fisik Sekolah
3.      Sarana danprasarana Sekolah
4.      Perangkat administrasi Sekolah
5.      Media Dan Alat Bantu Belajar
C.       LETAK GEOGRAFIS
SMP Negeri 1 Domputerletak adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Dompu yang didirikan pada tanggal 14 agustus 1954, di lingkungan sawete Kecematan Dompu Kabupaten Dompu dengan batas-batas sebagai berikut:
·         Sebelah Barat              : Jalan Raya lintas lakey
·         Sebelah Selatan           : SMAN 2 Dompu
·         Sebelah timu               : Areal persawahan
·         Sebelah Utara              : Perumahan penduduk

D.      Keadaan Fisik Sekolah
SMP NEGERI 1 Dompu dibangun diatas area seluas 4.365 m2 dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah ruang kelas : 29 Ruang .
Dimana yang 19 ruang berfungsi sebagai tempat proses belajar mengajar berlangsung, 1 ruangan berfungsi sebagai ruang guru yang disatukan dengan ruang  Bk, 1 ruang berfungsi sebagai ruang tata usaha,  1 ruangan berfungsi sebagai ruang perpustakaan, 1 ruangan berfungsi sebagai ruang osis, 1 ruangan berfungsi sebagai ruang pramuka,  4 ruangan berfungsi sebagai ruang laboraturium yaitu lab. Bahasa, lab. Komputerlab. Biologi, dan lab. fisika  dan 1 ruangan untuk ruang kepala sekolah SMPN 1 Dompu.
Gambar selanjutnya bahwa kondisi gedung SMP Negeri 1 Dompu, penulis dapat memaparkan sebagai berikut :


NO
NAMA SARANA/PRASARANA
JUMLAH
KEADAAN
KET
BAIK
RUSAK RINGAN
RUSAK BERAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.


11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19
R. Kelas
R. Lab. fisika
R. Perpustakaan
R. Guru
R. BP/BK
R. Kepala Sekolah
R. Kantor/TU
R. Lab. Komputer
R. Osis
Musholla


Rumah Penjaga
WC. Kepala Sekolah
WC. Guru/TU
WC. Siswa
Lap. Olah Raga
Lap. Upacara
Kantin
R. Lab. Bahasa
R. Lab. Biologi
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1


-
-
1
7
1
1
1
1
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
-


-
-
-
-
-
1
1
1
1


-
-
-
-
-
--
-
-
-
-


-
-
-
1
1
-
-
-
-

-
-
-
-
-
--
-
-
-
-


-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dalam pembangunan
-
-
-
      -    
-
-
-
-
-




D.       Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana dapat dikelompokkan dalam fasilitas belajar, alat penunjang belajar dan sumber belajar. Oleh sebab itu dengan adanya sarana dan prasarana dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
a.    Ruangan Kepala Sekolah
Ruangan Kepala Sekolah terpisah dengan ruang guru, fasilitas yang terdapat dalam ruang Kepala Sekolah antara lain :
1.         Satu Pasang Meja Kepala Sekolah.
2.         Komputer Satu Set.
3.         Lemari Dokumen Dan Buku-buku.
4.         Lemari Besi.
5.         Lemari Piala.
6.         Lemari berangkas.
7.         Satu Set Kursi Tamu.
8.         Tempat Air Minum Atau Galong.
9.         Jadwal Kegiatan Sekolah.
10.     Program Kinerja Kepala Sekolah.
11.     Profil Dan Visi, Misi Sekolah.
12.     Jadwal Kegiatan Kepala Sekolah.
13.     Papan Kelender Pendidikan Dan Jadwal Pelajaran.
14.     Gambar Presiden dan Wakil Presiden.
15.     Gambar Bupati Dan Wakil Bupati Dompu.
16.     Benderah Merah Putih Dan Bendera Sekolah.
17.     Telepon.
18.     Kipas Anggin.
19.     Piala Bergilir, Kasidah Rabana, Bupati Dompu.
20.     Dan Kelender Tahun 2013.
b.    Ruangan Wakasek
Fasilitas yang terdapat pada ruangan Wakasek antara lain :
1.         3 pasang meja dan kursi.
2.         1 lemari.
3.         1 unit alat mikrofon.
4.         Bel.
5.         Dll

c.    Ruangan Guru
Fasilitas yang terdapat pada ruangan guru antara lain :
1.    38 unit Meja dan Kursi guru
2.    9 lemari
3.    Cermin
4.    Jadwal pelajaran dan jam mengajar
5.    Papan untuk tulis pengumuman
6.    Jam dinding
7.    kalender
8.    Galong air minum
6.    Dll.
d.   Ruangan Kelas.
Ruangan kelas di SMP Negeri 1 Dompu, berjumlah 19 kelas, kesemuaanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya sebagai berikut :
1.    Papan tulis ada 2 yaitu : papan tulis pakai sepidol dan papan tulis pakai kapur.
2.    Meja dan kursi guru.
3.    Meja dan bangku siswa.
4.    Gambar Presiden dan Wakilk Presiden.
5.    Alat-alat kebersihan seperti

e.    Ruangan Perpustakaan
Fasilitas ruang perpustakaan antara lain :
1.    Rak buku
2.    Lemari buku
3.    Meja dan kursi untuk petugas perpustakaan.
4.    Meja dan kursi
5.    Visi dan misi perpustakaan
6.    Struktur dan organisasi Perpustakaan.
7.    Data-data buku
8.    Buku-buku bacaan.
9.    Televisi
f.     Ruang TU.
Fasilitas ruang TU antara lain :
1.    3 unit komputer.
2.    4 pasang meja dan kursi
3.    Lemari 2 buah
4.    televisi

E.     Jenis kuantitas, kualitas dan fasilitas sekolah
  

Jenis kuantitas, kualitas dan fasilitas di SMPN 1 Dompu sudah  memadai sehingga siswa dapat menggunakan fasilitasnya dengan kualitas yang terjamin

F.        Keadaan guru dan siswa
Keadaan guru pada tahun ajaran 2012/ 2013 di SMPN 1 Dompu berjumlah 54 orang, terdiri dari 25 orang laki-laki dan 29 orang wanita, yang terdiri dari 39 orang berstatus Pegawai Negeri Departemen Agama dan 15 orang guru tidak tetap, 40 orang tersertifikasi, 1 orang dalam proses dan 13 orang belum
tersertifikasi. Adapaun latar belakang pendidikannya adalah :
a. Magister (S2)            :  orang
b. Sarjana (S1)             : orang
c. Diploma                   : orang
Sedangkan tenaga pengelola sekolah lainnya terdiri dari ... orang staf tata usaha, yang terdiri dari ... orang berstatus Pegawai Negeri Departemen Agama dan .... orang tidak tetap.
G.      Interaksi sosial
     Interaksi sosial yang terjalin di SMPN 1 Dompu penuh dengan kekeluargaan baik kepala sekolah maupun kalangan Guru-guru serta siswanya mempunyai hubungan yang harmonis satu dengan yang lainnya, demikian juga dengan adanya Mahasiswa PPL juga terjalin dengan baik.
H.       Tata tertib
Tata tertib yang ada di SMPN 1 Dompu sangat disiplin baik siswa maupun Guru-gurunya yaitu mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dalam proses belajar mengajar sangat  baik dan tertib dan juga semua kalangan yang berperan di SMPN 1 Dompu sangat tepat waktu demi tercapainya tujuan bersama.
a.         Tata tertib Guru/Pegawai
·      Guru harus hadir lebih kurang 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
·      Pelajaran dimulai jam 07.20 – 12.30 Wita, kecuali hari Jum’at.
·      Guru harus saling menghormati dan saling menghargai.
-       Guru harus berpakaian dan berbusana sesuai dengan aturan yaitu : Hari Senin memakai seragam Hansip.
-       Hari Selasa, Rabu, dan Kamis, memakai pakaian seragam PDH daerah.
-       Hari Jum’at memakai baju muslim atau batik.
-       Hari Sabtu memakai baju batik atau baju olah raga karena setiap hari Sabtu mengadakan senam bersama.
b.         Tata tertib Siswa
·         Siswa harus hadir lebih kurang dari 15 menit sebelum jam masuk untuk kegiatan kebersihan didalam dan diluar kelas.
·         Jam pelajaran dimulai 07.15-12.30, kecuali hari Jum’at.
·         Siswa harus menghormati Bapak/Ibu guru serta sesama siswa.
·         Siswa berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan.

I.          Perangkat Administrasi Sekolah
1.    Struktur Organisasi sekolah
Organisasi sekolah merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk melakukan kerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang terdiri dari komponen-komponen tertentu. Struktur organisasi SMPN 1 Dompu dapat dilihat pada lampiran.
Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing komponen dalam struktur organisasi SMPN 1 Dompu sebagai berikut:
1.    Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggung jawab tertinggi di sekolah dengan tugas-tugas sebagai berikut:
§   Merencanakan, menyusun, membimbing, dan mengawali kegiatan    sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
§   Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah, baik teknik edukatif maupun administratif


b.         Wakil Kepala Sekolah
Dalam hal ini wakil kepala sekolah ada 3 bagian, yang memiliki masing-masing fungsi dan tugas yang berbeda-beda, yaitu:
1)      Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum (Wakasek Kurikulum) tugas-tugasnya antara lain:
§   Penyusunan jadwal KBM
§   Pengawasan KBM
§   Controlling pelaksanaan ujian semester
§   Pelaksanaan ujian akhir sekolah
§   Mengatur pelaksanaan STK dan STTB
§   Mengatur mutasi siswa
§   Melaksanakan supervisi administrasi dan akademik
§   Menyusun laporan
2)        Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan (Wakasek Kesiswaan) tugas-tugasnya meliputi:
§   Mengatur program pelaksanaan BP/BK
§   Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K
§   Mengatur dan membina program kegiatan OSIS
§   Mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler siswa
§   Menyeleksi dan menetapkan siswa berprestasi calon siswa yang mendapat beasiswa
§   Pengawasan pelaksanaan tata tertib sekolah
§   Pembinaan siswa PBOD/PMJK
§   Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah
§   Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan masyarakat / instansi luar
3)        Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana, tugas- tugasnya yaitu:
§   Mengontrol inventaris sekolah
§   Pendayagunaan sarana dan prasarana
§   Memelihara, pengamanan, penghapusan, perawatan, perbaikan, dan pengembangan seluruh sarana sekolah
§   Pengelola alat dan sarana KBM
4)        Wali Kelas, membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:
1)        Pengelolaan kelas secara terpadu untuk menjamin terselenggaranya KBM dengan tertib
2)        Menyelenggarakan administrasi kelas berupa:
§   Denah tempat duduk siswa
§   Papan absensi siswa
§   Daftar pelajaran siswa
§   Daftar piket siswa
§   Data perilaku siswa dalam sehari-hari
§   Daftar komisaris siswa
§   Buku kegiatan mengajar siswa
§   Tata tertib siswa
§   Data-data lain yang dibutuhkan
3)        Menyusun/membuat data statistik bulanan siswa
4)        Mengisi daftar kemajuan siswa
5)        Mengisi dan memberi laporan secara periode pada kepala sekolah
6)        Pencatatan mutasi siswa
c.         Koordinator Tata Usaha
Tata usaha bertanggung  jawab dalam administrasi sekolah, kepegawaian dan keuangan.
d.        Koordinator BK
Guru BP/BK memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
§  Memprogramkan kegiatan BK
§  Membuat data penilaian prestasi siswa
§  Melakukan konsultasi dengan orang tua siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa
§  Berdialog dengan siswa dalam mengatasi permasalahan siswa
2.     Administrasi Sekolah
a.         Administrasi guru (terlampir), terdiri dari :
§  Analisa Alokasi Waktu.
§  Program Tahunan.
§  Rencana Pembelajaran.
§  Analisa Ulangan Harian.
§  Program Perbaikan dan pengayaan.
b.         Administrasi Kepegawaian ( terlampir ), sebagai berikut :
§  Buku tamu.
§  Buku pengantar dinas
§  Buku Notulen rapat.
§  Bundel laporan bulanan.
§  Buku Induk siswa.
§  Absen hadir Guru/Pegawai.
§  Buku mutasi murid.
§  Bundel surat keluar dan surat masuk.
§  Buku Inventaris.
§  Buku Penerimaan Ijazah/STTB.
§  Rekapitulasi Murid.
c.         Administrasi Pergedungan :
§  Gedung Sekolah.
§  Ruang Belajar.
§  Ruang Guru
§  Kantor.
d.        Administrasi Kurikulum
a.    Menyusun program tahunan dan semester
b.   Menyusun jadwal pelajaran
c.    Evaluasi program pengajar
e.         Administrasi Siswa
a.    Penerimaan siswa baru
b.   Bimbingan kepada siswa baru
c.    Pengelolaankelas
d.   Mengatur kegiatan OSIS
e.    Pengelolaan data tentang siswa
f.          Administrasi Pegawai
a.    Pengadaan pegawai
b.   Kesejahtraan pegawai dan guru
c.    Pembinaan dalam rangka peningkatan profesional guru
g.         Administrasi Ketatausahaan
a.    Kegiatan administrasi surat menyurat
b.   Administrasi keuangan
h.         Administrasi Saran Pendidikan
a.    Administrasi material, yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat pelajaran
b.   Administrasi laboratorium, meliputi alat-alat pemeliharaan dan bahan praktikum
i.           Administrasi Hubungan Masyarakat
Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid, memelihara hubungan yang baik melalui BP, serta pemeliharaan hubungan dengan pemerintah dan masyarakat



















BAB III
PELAKSANAAN PPL

A.      Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan PPL dilaksanakan di SMPN 1 Dompu. Berdasarkan keputusan yang ditentukan dari kampus STKIP Yapis Dompu dan pelepasan yang dilaksanakan yaitu pada tanggal 24 Agustus 2013. Selanjutnya mahasiswa PPL melakukan proses observasi yang dilakukan selama 1 minggu yaitu dari tanggal 26 Agustus sampai dengan tanggal 30 Agustus . Pelaksanaan PPL dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan yaitu dari tanggal 2 September  mulainya praktek mengajar sampai dengan tanggal 19 Oktober 2013 sebagai hari penarikan ppl.
Mahasiswa PPL – STKIP Yapis Dompu di SMPN 1 Dompu terdiri dari 8 orang dari jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 2 orang dari jurusan pendidikan Sejarah pada sambutan penerimaan, Wakil kepala sekolah langsung menunjuk beberapa orang guru sebagai guru pamong  pada masing – masing jurusan. Penetapan guru pamong dimaksudkan agar mahasiswa lebih muda berkonsultasi dalam hal persiapan pengajaran maupun pengembangan silabus.
Kegiatan utama dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya. Seorang guru harus dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh, maka terlebih dahulu seorang guru harus menyusun program pengajaran.
Program Praktik Lapangan Kependidikan dilaksanakan dalam suatu tahap materi program disesuaikan dengan tahapan tersebut yang disusun sebagai berikut:
a.    Tahap Observasi
Observasi adalah salah satu cara untuk memperoleh informasi atau melalui pengamatan dan penyelidikan seperti pengamatan terhadap lembaga pendidikan, administrasi perkantoran, statistic dan lain-lain.
b.    Tahap Pelaksanaan dan Latihan belajar Mengajar
Pada setiap praktik beiajar mengajar harus betul-betul mempersiapkan agar saat mengajar materi mampu dikuasai secara baik, begitu pula didalam pengelolaan kelas dan siswa.
Tahap pelaksanaan dan latihan belajar mengajar ini meliputi:
1.         Tahap Persiapan
yaitu tahap persiapan materi pelajaran dengan pembuatan rencana pembelajaran.
2.           Tahap Pelaksanaan
Meskipun hanya sebagai mahasiswa PPL sebagai calon tenaga kependidikan perlu memperhatikan beberapa hal penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu:
§  Pengusaaan kelas
§  Penguasaan bahan dan materi
§  Penggunaan media dan alat
§  Komunikasi dengan siswa
§  Motifasi terhadap siswa
§  Mendorong ketertiban dan keaktifan siswa.
Rencana Pembelajaran merupakan persiapan guru atau calon guru dalam mengajar untuk setiap kali pertemuan sebelum melakukan  proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dilakukan agar melaksanakan proses belajar mengajar di kelas akan efesien dan efektif.
Kegiatan guru atau calon guru pada proses belajar mengajar seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan guru atau calon guru dalam menyajikan materi pelajaran harus melalui tiga tahap yaitu
a.    Kegiatan Awal
Dalam kegiatan ini seorang guru atau calon guru melalui pembelajaran dengan cara mengabsensi siswa dan guru mengadakan Apersepsi serta guru memberikan motivas.
b.    Kegiatan Inti
Sebagai lanjutan dari kegiatan awal, maka dalam kegiatan ini seorang guru atau calon guru dalam menyajikan materi pembelajaran harus mempunyai langkah-langkah antara lain :
·      Menjelaskan materi pokok
·      Mengadakan Tanya jawab
·      Memberi tugas terhadap siswa
c.    Kegiatan Akhir.
Dalam kegiatan ini guru atau calon guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan bersama – sama dengan siswa dan Sekolah itu mengadakan evaluasi sebagai alat ukur sampai sejauh mana daya serap siswa selama proses belajar mengajar, selain itu guru atau calon guru juga menggunakan beberapa metode yang akan membangkitkan semangat belajar siswa.
Adapun kegiatan pembelajaran antara lain :
1.    Mengajar Terbimbing
Mengajar terbimbing merupakan tahap awal dari kegiatan proses belajar mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPL khususnya program studi bahasa Indonesia dapat menerapkan kemampuan mengajarnya secara utuh dan terintegral di dalam kelas dan di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing baik dalam menyusun silabus, RPP maupun alat evaluasi. Pada tahap ini mahasiswa PPL program studi menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.
a.        Penyusunan program tahunan
Program tahunan adalah program yang disusun oleh guru berdasarkan sttandar kokmpotensi mata pelajaran yang ada dalam KTSP. Program  tahunan ini adalah pedoman bagi guru untuk melakukan pengajaran selama satu tahun.
b.        Penyusunan program semester
Program semester merupakan program pengajaran dalam satu semester yang disusun selama melakukan kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu. Program semester ini disusun hanya untuk satu semester, karena kegiatan PPL hanya dilakukan dalam jangka satu semester.
c.        Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Persiapan ini harus dikonsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Tujuan dari konsultasi ini adalah agar mahasiswa PPL mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil dalam kegiatan belajar mengajar.
d.       Keterampilan mengajar di depan kelas
Keterampilan mengajar di depan kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Keterampilan merupakan suatu strategi guru dan pengusaan materi juga merupakan sebagai pelengkap dalam keterampilan mengajar untuk tampil semaksimal mungkin agar proses mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
e.        Persiapan fisik dan mental
Persiapan fisik danmental mahasiswa PPL sebelum mengajar sangat diperlukan, karena program yang mantap tampa dibarengi dengan fisik dan mental yang kuat pada pelaksanaan KBM hasilnya tidak akan memuaskan. Salah satu cara untuk menimbulkan rasa percaya diri didepan kelas adalah dengan menguasai materi pelajaran serta metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar.


2.    Mengajar Mandiri
Mengajar mandiri dilaksanakan satu minggu setelah melakukan observasi. Pada tahap ini mahasiswa PPL program studi pendidikan bahasa Indonesia diberikan kewenangan untuk mengajar secara mandiri yang mana masing-masing mendapat tugas mengajar di kelas VII/I (satu). Hal-hal yang disusun pada tahap ini adalah
§  Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) yang merupakan penjabaran dari silabus
§  Menyusun alat evaluasi yang terdiri dari beberapa pilihan ganda dan essay sebagai bahan ulangan harian. Selanjutnya dari hasil ulangan harian tersebut penulis melakukan analisis yang disebut sebagai analisis ulangan harian. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan selama dalam tahap pengajaran mandiri.
3.    Persiapan mengajar
Merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran berupa :mempersiapkan diri sebagaimana mestinya baik secara fisik maupun mental sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar,untuk menguasai keterampilan mengajar secara baik,perlu adanya unsur-unsur keterampilan mengajar yang utuh antara lain: keterampilan bertanya, keterampilan penguatan, keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar dan keterampilan menjelaskan. 


4.     Diskusi hasil latihan mengajar 
Dalam proses belajar mengajar tidak hanya di lakukan dengan strategi ceramah saja tetapi perlu disertai dengan strategi yang lain yaitu diskusi. Dengan adanya diskusi dalam proses belajar mengajar perlu adanya penilaian-penilaian yang dilakukan oleh guru,dengan berbagai macam penilaian dari hasil diskusi tersebut.penilaian yang dilakukan seperti penilaian terhadap keaktifan siswa dalam berdiskusi,keterampilan bertanya dan mengemukakan pendapat demi berlangsungnya diskusi dengan lancar.               
5.    perbaikan
Berdasarkan proses mengajar dalam kegiatan belajar yaitu yang terdiri dari kegatan belajar dalam bidang diskusi,penugasan,mid semester,dan ujian semester. Dalam kegiatan tersebut pasti akan kelihatan nilai-nlai siswa yang mulai dari nilai paling rendah,setengah dan yang paling tinggi, maka dari itu langkah-langkah yang akan diambil oleh guru sebagai perbaikan bagi siswa yang nilainya paling rendah dengan menggunakan kegiatan remidial. Kegiatan remidial akan dilakukan tergantung dari guru mengajar.bagaimana penugasan yang akan diberikan.
Adapun jadwal mengajar selama melaksakan kegiatan PPL sebagai berikut:



JADWAL MENGAJAR SELAMA KEGIATAN PPL
NO
Hari
Jam ke
Kelas
Tanggal
2
Senin  
6-7
VIII C
02-09-2013
3
Selasa
3-4
VIII D
03-09-2013
4
Rabu
5-6
VIII B
02-09-2013
5
Kamis, sore
1-2
VIII A
05-09-2013
6
Jum’at
2-3
2SSN2
06-09-2013
7
Sabtu
5-6
VIII D
07-09-2013
8
Senin
6-7
VIII B
08-09-2013
9
Selasa
3-4
VIII A
09-09-2013
10
Kamis
5-6
VIII SSN 2
11-09-2013
11
Jum’at,  sore
5-6
VIII A
12-09-2013
12
Sabtu
4-5
VIII B
28-09-2013
13
Rabu
3-4
VIII C
02-09-2013
14
Senin
2-3, 4-5, 6-7
VIII SSN1
07-10-2013
15
Rabu
3-4
VIII C
10-10-2013
16
Sabtu
6-7
VIII B
12-10-2013
17
Kamis
5-6
VIII Ssn 2
17-10-2013


B.     Keterlibatan Mahasiswa  Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang pernah di ikuti oleh penulis adalah mengikuti Upacara Bendera yang rutin dilaksanakan pada setiap hari senin, Yasisnan bersama yang dilaksankan pada hari jum’at dan senam bersama yang dilaksakan pada hari sabtu.

C.    Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan PPL
a.    Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam melaksakan PPL di SMPN 1 Dompu cukup memadai, sarana dan prasarananya sudah lengkap, fasilitas yang memuaskan sehingga proses pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.
Selama pelaksanaan PPL banyak hasil dan pengalaman bermanfaat yang diperoleh. Sedikit tidaknya tujuan yang ingin kami capai dalam kegiatan PPL ini, tidak terlepas dari adanya kerjasama dan dukungan serta dorongan dari berbagai pihak. Pihak yang penulis maksud disini adalah pihak sekolah antara lain
·         Kepala Sekolah
·         Wakil Kepala Sekolah
·         Dosen Pembimbing Lapangan
·         Guru Pamong
·         Guru-guru SMP Negeri 1 Dompu
·         Staf Tata Usaha
·         Siswa-siswi SMP Negeri 1 Dompu
Pihak-pihak yang kami maksud diatas sangat membantu kami dalam kegiatan PPL. Mereka semua sangat terbuka dan lapang dada dalam menerima kehadiran kami. Terutama guru pamong sangat bermurah hati dan ringan dalam membimbing kami melaksanakan kegiatan praktik mengajar. 
1.)       Tahap Observasi
Adapun faktor pendukung yang kami dapatkan pada saat observasi yaitu keramah tamahan para dewan guru kepada kami mahasiswa PPL dan kesediaan serta kerelaan mereka dengan menerima kami dengan tangan terbuka.
Hal ini sangat membuat kami termotivasi untuk melakukan PPL di SMP Negeri 1 Dompu, dan memacu spirit dan kreatifitas kami untuk menunjukkan hal yang terbaik sesuai dengan kemampuan kami kepada Dewan Guru SMP Negeri 1 Dompu.
2.)      Tahap Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
a)         Tahap Persiapan
Ada beberapa faktor pendukung yang kami temukan pada saat persiapan   kegiatan mengajar yaitu:
Ø  Kesediaan guru pamong untuk membantu kami mahasiswa PPL dalam menyusun perangkat mengajar.
Ø  Adanya alat bantu mengajar  yang dapat kami gunakan sebagai alat Bantu mengajar sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagaimana mestinya.
b)        Tahap Pelaksanaan
Ada beberapa faktor pendukung yang kami temukan pada saat pelaksanaan kegiatan mengajar yaitu:
Ø  Kesiapan dan ketersediaan guru pamong dalam membimbing dan mengarahkan kami mahasiswa PPL dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Ø  Adanya siswa/siswi yang serius dalam menerima pelajaran sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Ø  Walaupun ada beberapa siswa/siswi yang sulit diatur dan selalu membuat keributan didalam kelas namun tidak begitu menjadi masalah, karna masih bisa di handel.
Ø  Meskipun ada beberapa siswa-siswi yang memiliki kebiasaan tidak mau bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti dan dipahami, tapi setelah diberikan motivasi para siswa/siswi bahkan, berlomba – lomba untuk melontarkan berbagai pertanyaan.

b.    Faktor penghambat
Beberapa masalah yang mejadi hambatan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar selama melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 1 Dompu antara lain :
§  Adanya siswa yang kurang semangat karena perbedaan latar belakang
§  Adanya siswa yang enggan bertanya tentang materi yang kurang dimengerti
§  Masih ada beberapa siswa yang kurang antusias belajar sehingga kadang-kadang mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Ada beberapa cara mengatasinya, diperlukan kerjasama antara seluruh personil sekolah pada umumnya dan guru bidang studi pada khususnya. Maka langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai cara mengatasinya adalah :
§  Untuk menghadapi siswa yang tidak termotivasi dalam belajar, guru harus mempunyai keterampilan mengadakan variasi penggunaan metode dan media pembelajaran
§  Mengalokasikan waktu untuk dapat menjelaskan kembali apa yang belum dimengerti oleh siswa.
§  Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, mahasiswa PPL dapat mengambil langkah sederhana berupa pemberian tugas (PR) dan memberikan contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
J.      MEDIA DAN ALAT BANTU BELAJAR MENGAJAR
a.    Sunber Belajar
-          Kurikulum GBPP
-          Perpustakaan
-          Lab.IPA, Bahasa
-          Buku Paket\
b.   Sumber Belajar/alat
-          Globe
-          Peta dunia
-          Alat-alat perjalanan umum
I.    ADMINISTRASI SEKOLAH
1.      Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya yang berhubungan dengan masyarakat luar. 
a.    Penanggung jawab seluruh kegiatan sekolah
b.   Membuat rencana harian
c.    Membina dan membimbing setiap petugas dalam bidang masisng-masin
d.   Membina dan membimbing pelaksanaan administrasi sekolah,kelas, keuangan , dan sarana sekolah
e.    Menyususn jadwal pelajaran umum
f.    Mengadakan persiapan mengajar dan menyusun pembagian tugas guru/pegawai
g.   Mengadakan kunjungan kelas
h.   Mencari informasi keluar yang berkenaan dengan kemajuan sekolah
2.   Wakil Kepala Sekolah
            Wakil kepala sekolah bertugas membantu tugas-tugas kepala sekolah dalam hal yang sesuai dengan jabatan yang di pegang dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah
Untuk memperlancar rencana tersebut maka wakil kepala sekolah di bagi atas:
a.       Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
b.      Wakil kepala sekolah urusan kurikulum
c.       Wakil keala sekolah urusan humas
d.      Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana
3.      Tata Usaha
Bertugas sebagai :
a.       Mengelolah administrasi kantor
b.      Mengelolah administrasi kepegawaian dan kesiswaan
c.       Mengelola administrasi sarana dan prasarana
d.      Mengelolah administrasi keuangan
4.      Majelis Guru
Bertugas sebagai:
a.       Melaksanakan proses belajar mengajar
b.      Melaksanakan evaluasi belajar siswa
c.       Melaksanakan intrakurirkuler dan ekstrakurikuler
d.      Administrasi kegiatan proses belajar mengajar
5.      Wali kelas
Tugasnya melaksanakan kegiatan pengelolaan kelas dan pembinaan pri badi siswa.
a.       Wali kelas berkewajiban membantu kepala sekolah dalam pengumpulkan data dari setiap murid yang meliputi data pribadi dan keadaan sekolah
b.      Menciptakan situasi dan kondisi kelas sebaik-baiknya sehingga tercipta belajar yang berkualitas
c.       Meningkatkan pelaksanaan ekstrakurikuler dalam rangka menunjang prestasi dan kegemaran membaca buku perpustakaan.
d.      Melaporkan nilai prestasi kelas sebelum di pindahkan ke buku rapor
e.       Mengisi rapor siswa
f.       Membuat laporan bulanan tentang keadaan kelas
6.      Bendahara
Bertugas sebagai:
a.          Mengadakan pendataan pengeluaran gaji yang berlaku pada setiap bulan
b.         Menutu buku kas administrasi umum
c.          Membuat laporan secara tersusun
d.         Menyetor uang SPP ke Bank
7.      Perlengkapan administrasi
Bertugas sebagai:
a.          Pemeliharaan gedung
b.         Membukukan, menyimpan dan mengeluarkan barang-barangivestaris.
c.          Memiliki kebutuhan kantor dan media pendidikan
d.         Menjaga fasilitas yang ada di sekolah
J.      PERATUARAN DAN PEMBELAJARAN
1.   Peraturan
Klasifikasi pelanggaran siswa
-          Dating terlambat masuk sekolah
-          Piket kelas tidak menjalankan tugasnya
-          Berpakaian seragam tidak lengkap
-          Makan dalam kelas
-          Membeli makan waktu pelajaran
-          Membuang sampah tidak pada tempatnya
-          Berhias yang berlebihan
-          Memaki perhiasan yang berlebihan khusu wanita
-          Memakai gelang, kalung, anting-anting bagi pria
-          Tidak memperhatikan panggilan
-          Rambut gonrong
-          Berada di kantin pada waktu pergantian jam
-          Membuat ijin palsu
-          Membolos atau keluar meninggalkan sekolah tanpa izin
-          Membawa buku dan gambar porno
-          Melindungi teman yang salah
-          Melompat pagar
-          Tidak mengikuti upacara
-          Menggangu atau mengacaukan kelas lain
-          Bersikap tidak sopan/menantang guru/karryawan
-          Mencore-coret tembok
-          Memalsuskan tanda tangan wali
-          Membawa minuman keras
-          Berkelahi atau main hakim sendiri
-          Merusak sarana dan prasarana sekolah
-          Mengambil milik orang laen
-          Menyebarkan selebaran yang meresahkan
-          Merubah atau memalsukan laporan
-          Mengikuti organisasi terlarang
-          Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba
-          Nikah atau kawin dalam pendidikan sekolah
Sakkasi Pelanggaran Sesuai Kalsisfikasi:
-          Melakukan pelanggaran A1 tidak di izinkan mengikuti pelajaran sampai pergantian jam pelajaran, dilibatkan kebersihan lingkungan
-          Melakukan pelanggaran 3 kali, di peringatkan harus membuat surat pernyataan yang di ketahui wali kelas
-          Melakukan pelanggaran 4 kalii , di peringatkan membuat pernyataan yang harus di ketahui orang tua wali,wali kelas,dan kepala sekolah
-          Melakukan pelanggaran lima kali, orang tua di undang ke sekolah
-          Melakukan pelanggaran 7 kalidi serahkan ke oaring tua waliselama satu hari
-          Melakukan pelanggaran lebih dari Sembilan kali, di kembalikan atau di pindahkan
1.2
-          Melakukan pelanggaran 1 kali di peringatkan
-          Melakukan pelanggaran 2 kali  di peringatakan dan membuuat surat
-          Melakukan penggaran 3 kali orang tua di panggil ke sekolah
-          Melakukan elanggaran lima kali, di kembalikan ke oaring tua satu hari
-          Melakukan pelanggaran tuju kali, di kembaliakan ke orang tua satu minggu
-          Melakukan pelanggaran lebih dari 9 kali, di kembalikan ke orang tua atau di pindahkan
1.3
-          Di kembalikan keorang tuan dan di persilakan untuk mengajukan surat pindah sekolah













BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN PPL
Pelaksanaan PPL berlangsung selama 2 bulan, yaitu mulai dari bulan September sampai dengan bulan Oktober 2013, setiap mahasiswa di wajibkan datang sesuai dengan jam mengajarnya di tempat mereka PPL jadwal PPL  setiap mahasiswa, biasanya setiap mahasiswa di beri tanggung jawab untuk mengajar VIIIA,VIIIB,VIIIC,VIIID,VIIIE,VIIISSN1,VIIISSN2 adapun jadwal PPL sebagai berikut
JADWAL MENGAJAR MAHASISWA SELAMA KEGIATAN PPL

NO
Hari
Jam ke
Kelas
Tanggal
1
SENIN
6-7
VIII B
30-08-2013

2
Senin
6-7
VIII B
02-09-2013

3
Selasa
3-4
VIII A
03-09-2013

4
Rabu
5-6
VIII SSN2
02-09-2013

5
Kamis, sore
1-2
VIII E
05-09-2013

6
Jum’at
2-3
VIII C
06-09-2013

7
Sabtu
5-6
VIII B
07-09-2013

8
Senin
6-7
VIII B
08-09-2013

9
Selasa
3-4
VIII A
09-09-2013

10
Kamis
5-6
VIII SSN1
11-09-2013

11
Jum’at,  sore
5-6
VIII E
12-09-2013

12
Sabtu
4-5
VIII D
28-09-2013

13
Rabu
3-4
VIII SSN2
02-09-2013

14
Senin
2-3, 4-5, 6-7
VIII SSN1, D, B
07-10-2013
15
Rabu
3-4
VIII A
10-10-2013

16
Sabtu
6-7
VIII B
12-10-2013

17
Kamis
5-6
VIII Ssn 1
17-10-2013


B.      Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus III putaran pertama, maka praktikan melakukan perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk siklus I putaran kedua ini. penyusunan RPP ini masih sama dengan putaran pertama yaitu dengan cara diskusi kelompok. Diskusi kelompok ini dilakukan agar RPP yang disusun benar-benar sudah menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus-siklus sebelumnya di putaran pertama.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus I ini menggunakan model pembelajaran artikulasi. Praktikan menggunakan model artikulasi ini dengan alasan yang sama dengan siklus I pada putaran pertama yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam berpikir (mengetahui kemampuan kognitif siswa), karena model Konstektual ini menuntut siswa untuk bisa memahami materi lebih dalam. Kemampuan siswa akan terlihat setelah siswa menjawab pertanyaan dari teman lain yang dibagikan secara acak melalui metodesnowballs drilling.
Setelah praktikan selesai menyusun RPP tersebut, maka selanjutnya dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok. Hasil dari pembahasan tersebut yaitu hanya pada penilaian, dalam penilaian kognitif dalam RPP tidak disertai dengan jawaban. Hal ini yang menjadi perbaikan yaitu menyertakan jawaban pada soal untuk penilaian kognitif.

C.      Implementasi RPP
Implementasi (pelaksanaan) RPP ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu: (1) Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2) Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau guru pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ini bisa dikatakan 90% sesuai dengan RPP. Hal ini dikarenakan ada hal yang belum sesuai yaitu alokasi waktu. Alokasi waktu yang tersedia yaitu 2 x 45 menit, dalam pelaksanaannya praktikan sudah bisa mengalokasikan waktu dengan baik, sehingga praktikan dapat membuat kesimpulan sendiri dan kesimpulan dari siswa atas materi yang telah dijelaskan.

D.     Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi untuk merefleksi jalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanan pembelajaran. Kesulitan kesulitan yang dialami praktikan yaitu adalah sebagai berikut:
Adanya siswa kelas lain yang berkeliaran di luar kelas membut kondisi kelas kurang kondusif;
Praktikan masih merasa terlalu terburu-buru dalam menyampaikan materi kepada siswa;
Praktikan masih kesulitan dalam mengontrol siswa dalam artian untuk mengajak siswa berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
Adapun kekurangan yang ditemukan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut:
Kurang maksimal menggunakan media pembelajaran
Kegiatan pembelajaran masih sedikit tidak sesuai dengan yang telah ditulis pada RPP.

3.2 Kegiatan Siklus II
Sama seperti pada siklus I, kegiatan siklus II ini yaitu pada SK ke-1, KD 1.5 dengan pokok bahasanmenerapkan Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif. Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada siklus II ini juga terdapat tiga tahapan yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP, dan hasil refleksi pembelajaran.



3.2.1 Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, maka praktikan melakukan perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk siklus II. penyusunan RPP ini masih sama dengan siklus I yaitu dengan cara diskusi kelompok. Diskusi kelompok ini dilakukan agar RPP yang disusun benar-benar sudah menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus II ini menggunakan model pembelajaran tanya jawab.Praktikan menggunaan model Snowballs Drilling dengan alasan untuk menyesuaikan dengan materi yang akan di berikan pada siklus II ini. Kita tahu bahwa pada materi komitmen tinggi sangat berhubungan dengan materi-materi yang sebelumnya, tapi pada siklus II guru praktikan diharapkan bisa lebih menghidupkan suasana kelas pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung agar siswa tidak bosan.
Pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung mulai terlihat semangat belajar serta antusiasme siswa dalam berinteraksi baik dengan siswa lainnya ataupun dengan guru praktikan. Hal ini dikarenakan guru praktikan memberikan waktu yang cukup untuk siswa menanyakan materi yang telah dijelaskan oleh guru praktikan.
Setelah penyusunan RPP oleh praktikan, selanjutnya RPP tersebut didiskusikan dengan anggota kelompok sebelum diimplementasikan. Hasil dari diskusi tersebut tidak banyak mengubah RPP yang telah disusun oleh praktikan karena setiap anggota kelompok menilai RPP tersebut sudah layak dan sudah bisa diimplementasikan di kelas. Hanya saja ada usulan mengenai teknis dalam pengalokasian waktu, praktikan harus bisa lebih merinci waktu yang dibutuhkan dalam setiap langkah dalam RPP.

3.2.2 Implementasi RPP
Sama seperti halnya siklus I, implementasi (pelaksanaan) RPP pada siklus ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu: (1) Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2) Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau guru pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini bisa dikatakan 95% sesuai dengan RPP. Hal ini dikarenakan ada langkah-langkah yang tidak sesuai dengan RPP. Ketidaksesuaian tersebut terjadi karena adanya beberapa pertanyaan siswa yang kurang jelas atau kurang dapat dipahami.
Pembuatan kesimpulan yang dilakukan praktikan sudah melibatkan siswa, siswa sudah aktif dalam pembelajaran pada siklus II ini. Beberapa siswa sudah ada yang memberikan tanggapan dengan cara bertanya, dan memberikan penguatan-penguatan terhadap pendapat siswa lain. Hal ini dimungkinkan karena siswa merasa senang dan antusias untuk mengikuti pelajaran menjadi lebih baik dan tidak dapat dielakkan kegiatan praktikum sudah bisa menarik perhatian siswa untuk lebih giat belajar tentang kewirausahaan.



3.2.3 Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi seperti yang telah dilakukan pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk merefleksi jalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanan pembelajaran. Kesulitan kesulitan yang dialami praktikan masih sama dengan yang ada pada siklus I yaitu adalah sebagai berikut:
Praktikan masih kesulitan dalam mengontrol siswa dalam artian untuk mengajak siswa berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
Praktikan masih kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan siswa dalam menanyakan materi karena adanya beberapa siswa yang menggunakan bahasa madura dalam menanyakan materi pelajaran.
Adapun kekurangan yang ditemukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut:
1.      situasi dan kondisi ruangan kelas masih kurang kondusif dikarnakan ulah sebagian siswa yang ramai sendiri

3.3 Kegiatan Siklus III
Sama seperti pada siklus I dan siklus II, kegiatan siklus III ini yaitu pada SK ke-2, KD 2.1 dengan pokok bahasan Pemimpin dan Kepemimpinan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada siklus III ini juga terdapat tiga tahapan yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP, dan hasil refleksi pembelajaran.


3.3.1 Pembahasan RPP
Setelah dilakukan refleksi pada siklus II, maka praktikan melakukan perbaikan dalam penyusunan RPP yang akan digunakan untuk siklus III. Penyusunan RPP ini masih sama dengan siklus I dan siklus II yaitu dengan cara diskusi kelompok. Diskusi kelompok ini dilakukan agar RPP yang disusun benar-benar sudah menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II.
Dari hasil refleksi praktikan dalam siklus III ini menggunakan model pembelajaran make a matchdan snowballs drilling. Praktikan menggunakan model diskusi kelompok ini dengan alasan untuk mengatasi penguasaan kelas yang kurang baik pada siklus II dengan cara membuat kelas menjadi lebih kondusif, karena dalam model diskusi ini siswa dituntut aktif untuk bisa memahami materi pelajaran. Selain itu dalam modelpembelajaran ini siswa akan mendapatkan pengalaman yang lebih, karena siswa tidak hanya dituntut untuk menjawab pertanyaan tapi juga dituntut untuk mencari jawaban pada buku Modul masing-masing siswa.
Hal lain yang merupakan upaya pembenahan dari siklus II adalah media pembelajaran. Praktikan dalam pembelajaran pada siklus III ini menggunakan kertas buffalo sebagai media pembelajaran. Alasan praktikan tidak menggunakan papan tulis karena papan tulis dianggap media yang kurang menarik dengan materi pembelajaran. Pada materi ini perlu adanya pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin mampu memimpin dan mengorganisir anggotanya, sehingga diperlukan contoh-contoh riil dalam kehidupan nyata.Selain itu, sarana dan prasarana sekolah masih kurang memadai membuat praktikan memilih media kertas bufallo (media tempel) sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran menggunakan metode make a match. Seharusnya jika menggunaakan power point maka pembelajaran pasti akan lebih menarik dan siswa akan lebih bisa memahami materi yang disampaikan. Dengan demikian kertas bufallo (media tempel) dianggap media yang lebih cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada siklus III.
Setelah penyusunan RPP oleh praktikan, selanjutnya RPP tersebut didiskusikan dengan anggota kelompok sebelum diimplementasikan. Hasil dari diskusi tersebut tidak mengubah RPP yang telah disusun oleh praktikan karena setiap anggota kelompok menilai RPP tersebut sudah layak dan sudah bisa diimplementasikan di kelas. Hanya saja ada usulan mengenai teknis dalam proses pembelajaran khususnya dalam hal menjelaskan kepada siswa di depan kelas, praktikan harus bisa lebih santai dalam menguraikan penjelasan materi kepada siswa sehingga siswa lebih bisa memahami materi yang disampaikan.

3.3.2 Implementasi RPP
Sama seperti halnya siklus II, implementasi (pelaksanaan) RPP pada siklus ini terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu: (1) Kegiatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun dan dibahas bersama; (2) Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota kelompok atau guru pamong.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus III ini bisa dikatakan 98% sesuai dengan RPP. Alokasi waktu yang tersedia yaitu 2 x 45 menit sama dengan siklus II, masalah alokasi waktu yang terjadi pada siklus I dan siklus II sudah bisa diatasi dengan baik oleh praktikan. Disaat pengalokasian waktu sudah bisa teratasi dengan baik timbul masalah baru, pada saat implementasi siklus III ini konsentrasi siswa terpecah karena adanya beberapa hal. Siswa mengeluh karena sebelum pelajaran Kewirausahaan berlangsung mereka baru saja melakukan ulangan harian mata pelajaran lain atau dapat pekerjaan rumah yang banyak dari mata pelajaran yang sebelumnya.
Kondisi yang demikian sangat mengganggu proses pembelajaran akan tetapi dengan diadakanproses diskusi kelompok siswa terlihat aktif dalam melaksanakan proses belajar dengan menggunakan metode diskusi.
Pembuatan kesimpulan yang dilakukan praktikan sudah melibatkan siswa, walau hanya dengan siswa yang jumlahnya tidak sebagaimana mestinya siswa-siswa yang mengikuti proses pembelajaran sudah aktif dalam pembelajaran pada siklus III ini. Beberapa siswa sudah ada yang memberikan tanggapan dengan cara bertanya, dan memberikan penguatan-penguatan terhadap pendapat kelompok lain. Hal ini dimungkinkan karena pada model pembelajaran yang digunakan praktikan yaitu diskusi kelompok bisa membuat siswa senang, siswa begitu antusias dalam bersaing dengan kelompok lain.

3.3.3 Hasil Refleksi Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan seluruh anggota kelompok dan dipandu oleh guru pamong melakukan diskusi seperti yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II. Hal ini bertujuan untuk merefleksi jalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki baik dalam hal penyusunan RPP maupun perbaikan cara mengajar didalam kelas.
Dari hasil diskusi didapat beberapa kesulitan praktikan dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan didalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang dialami praktikan masih sama dengan yang ada pada siklus II yaitu adalah sebagai berikut:
1.      Penguasaan kelas yang kurang maksimal.
2.      Sulit menarik perhatian siswa untuk bisa fokus terhadap pelajaran.
3.      Sulit memahami dan memainkan emosi siswa









BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan Pelaksanaan Pengalaman Lapangan di SMPN 1 Dompu saya sebagai mahasiswa PPL dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.      Kegiatan PPL sangat penting artinya bagi seorang calon guru karena kegiatan ini dapat memberikan pengalaman bagi calon guru baik mengenai PBM maupun tugas-tugas kependidikan lainnya diwaktu mengajar secara terbimbing dan terpadu.
2.      Dengan kegiatan PPL mahasiswa sebagai calon guru dapat memperoleh pengalaman bagaimana menghadapi tantangan dan hambatan baik yang menyangkut proses belajar mengajar maupun masalah lainnya seperti siswa sehingga dapat mencari alternatif pemecahannya.
3.      Melalui kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai calon guru mendapat pengetahuan dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku kuliah, sehingga terjadi titik temu antara teori yang sudah didapat di bangku kuliah dengan prakteknya secara nyata di lapangan.

B.     SARAN
Pada akhir laporan ini penyusun ingin menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan pelaksanaan PPL. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan masukkan agar pelaksanaan PPL dimasa yang akan datang menjadi lebih baik dan bermutu antara lain:
1.      Guru PPL harus mempersiapkan diri dengan baik, baik fisik maupun mental sebelum proses belajar mengajar berlangsung
2.      Hendaknya guru PPL mengadakan pendekatan pribadi dengan siswanya agar diketahui permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar
3.      Hendaknya guru PPL melakukan hubungan kerjasama yang harmonis dengan rekan kelompok, guru pamong, dosen pembimbing atau guru lain guna mendapatkan masukan yang dapat membantu pelaksanaan mengajar.
4.      Pengajaran Micro Teaching diharapkan untuk lebih efektif dan frekuensi jamnya di tambah
5.      Sebelum PPL dimulai ketua PPL hendaknya lebih intensif dalam memberikan pelatihan-pelatihan awal.

Demikian laporan ini saya susun dengan sebenar-benarnya. saya mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kami. Saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini kedepannya.




Comments

Popular posts from this blog

RESENSI BUKU BAHASA INDONESIA