ARTIKEL KESALAHAN BERBAHASA
NAMA : IRWANSYAH
NIM :
BI.10.01.079
JURUSAN : BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
Judul :
Kesalahan Berbahasa Indonesia
A. KESALAHAN-KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA
1. Kesalahan Keefektifan Kalimat
Kalimat-kalimat yang
dibuat pembelajar tidak efektif karena
tidak adanya kesatuan informasi/arti dan bentuk. Kalimat yang dibuat mengandung
lebih dari satu kesatuan informasi sehingga sering menimbulkan kerancuan dan
ketidaktepatan arti. Bahkan, ada banyak pernyataan yang hanya berisi
jajaran kata-kata saja tanpa arti yang jelas sehingga tidak membentuk sebuah
kalimat yang utuh dari segi bentuk dan maknanya. J.S.Badudu, 1983
Contoh-contoh
kesalahan keefektifan kalimat:
1.
Sering keluarga yang dari daerah pedalaman tinggal di luar kota
lama dan banyak adalah petani.
2.
Setelah itu, kendi adalah sedia untuk membakar dengan teknik ada
primitiv sekali.
3.
Menduduki dalam lingkaran tertawa, makanan, menyanyikan dengan
ibu, tutor-tutor dan temannya beristirahat nanti hari ini mengunjungi
tempat-tempat
Alternatif
pembenarannya:
1.
Keluarga dari daerah pedalaman, yang sebagaian besar adalah
petani, sering tinggal di luar kota untuk waktu yang lama.
2.
Setelah itu, kendi tersebut
siap untuk dibakar dengan teknik tradisional.
2. Kesalahan Pemilihan Kata
Sebuah kata mengemban peran yang penting dalam sebuah
kalimat/tuturan karena arti atau makna sebuah kalimat dapat dibangun
dengan pemilihan kata yang tepat. Apabila terjadi kesalahan pemilihan
kata maka akan terjadi pergeseran arti/ makna kalimat, tidak
sebagaimana diinginkan oleh penulisnya. Beberapa contoh kesalahan dalam memilih
kata di paparkan di bawah ini.
Contoh kesalahan
pemilihan kata:
a. Situasi ini pusing untuk anak-anak dan bisa
sangat mempengaruhi mereka.
b. Saya berbicara dengan sopir sambil naik. Dia
ada sopir untuk enam tahun.
c. Adalah banyak penjual
dan pembeli dalam pasar.
Alternatif pembenarannya:
1.
Situasi ini membingungkan anak-anak dan sangat mempengaruhi
mereka.
2.
Saya berbicara dengan sopir
ketika sudah di dalam taksi. Dia sudah menjadi sopir selama enam tahun.
3.
Ada banyak penjual dan
pembeli di dalam pasar itu.
3. Kesalahan Penggunaan
Afiks
Kesalahan penggunaan
afiks yang ditemukan cukup beragam. Ada banyak ketidaktepatan dalam menentukan
afiks yang akan digunakan dalam proses verbalisasi maupun nominalisasi. Afiks –
afiks tersebut sering digunakan terbalik-balik, misalnya seharusnya memakai
afiks me- tetapi
menggunakan afiks ber- dan
demikian pula sebaliknya. Ketidaktepatan tersebut akan berakibat tidak
tepatnya sense kalimat
yang dibentuk dan bergesernya arti kalimat tersebut.
Contoh
kesalahan-kesalahan penggunaan afiks:
1.
Saya nikmat perjalan di Indonesia.
2.
Kalau orang tua perceraian,
anaknya sering tinggal dengan ibunya.
3.
Ketika saya membaca tentang perkelahian pelajar, saya
mengherankan.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Saya menikmati perjalanan di Indonesia.
2.
Kalau orang tua bercerai, anak-anaknya sering tinggal bersama
ibunya.
3.
Ketika saya membaca berita tentang perkelahian pelajar, saya
heran.
4. Kesalahan karena Tidak
Lengkapnya Fungsi Kalimat
Kesalahan-kesalahan ini berupa ketidaklengkapan fungsi kalimat
yang meliputi tidak adanya subjek, predikat yang tidak jelas, dan penghilangan
objek pada predikat berverba transitif.
Contoh kesalahan
karena tidak bersubjek:
1.
Di keraton menarik dan indah tetapi cuaca lembab dan panas.
2.
orang wawancara di Indonesia ada yang bermacam-macam di dapatkan
daerah ke daerah.
3.
Untuk saya mengerti bagaimana mahasiswa mahasiswa tentang
pendidikan Indonesia dan khususnya pengajaran Bahasa Inggris.
Alternatif
pembenarannya,
1.
Keraton Yogyakarta menarik dan indah tetapi cuaca hari
ini lembab dan panas.
2.
Menurut orang yang saya wawancarai, Indonesia
mempunyai bermacam-macam kesenian yang berbeda di setiap daerah.
3.
Saya mengerti pendapat para mahasiswa tentang pendidikan di
Indonesia, khususnya sistem pengajaran Bahasa Inggris.
Contoh kesalahan
karena predikat kalimat yang tidak jelas
1.
Lebih dari itu, Aromatheraphy ini untuk ketegangan dan kesantaian,
ini lebih baik membakar minyak di dalam kamar.
2.
Umumnya kenakalan remaja dari rumah atau keluarga rusak.
3.
Dulu sebagian besar guru di Tim-tim dari pulau-pulau di Indonesia,
tetapi sekarang mereka berangkat dari Tim Tim dan tidak cukup guru untuk
sekolah di sana.
Alternatif pembenarannya:
1.
Lebih dari itu, Aromatheraphy ini berfungsi untuk menghilangkan
ketegangan dan menciptakan rasa santai. Ini dilakukan dengan membakar minyak
wangi di dalam kamar
2.
Umumnya, kenakalan remaja
bermula dari keluarga yang tidak harmonis.
3.
Dulu, sebagian besar guru di Tim-Tim berasal dari berbagai pulau
di Indonesia, tetapi sekarang mereka meninggalkan Tim-Tim sehingga tidak
ada cukup banyak guru untuk sekolah-sekolah di sana.
Contoh-contoh
kesalahan karena tidak adanya objek dalam kalimat yang berpredikat verba
transitif.
a)
Saya menikmati banyak sekali.
b)
Seorang anak jalanan
berbicara kepada saya kalau orang tua angkat mengusir ketika dia berumur
sepuluh.
c)
Upacara ini menunda sampai kelurga bisa mempunyai kadang-kdang ada
beberapa bulan.
Alternatif pembenarannya:
a)
Saya sangat menikmati perjalanan ini.
b)
Seorang anak jalanan berbicara kepada saya bahwa orang tua
angkatnya mengusir dia ketika dia berumur sepuluh tahun.
c)
Upacara ini ditunda beberapa bulan sampai keluarga mempunyai cukup
banyak uang.
5. Kesalahan karena Penggunaan Preposisi yang Tidak Tepat
Kesalahan penggunaan preposisi ini berupa pemakaian preposisi yang
tidak tepat dalam kalimat, tidak dipakainya preposisi dalam kalimat yang
menuntut adanya preposisi, dan pemakaian preposisi yang tidak perlu dalam suatu
kalimat.
Contoh kesalahan
penggunaan preposisi yang tidak tepat:
a)
Banyak barang-barang dibeli oleh toko-toko pakaian, makanan, tas,
dan lain-lain.
b)
Sebelum makan siang saya menjadi kuat oleh minum jamu yang “sehat
pria”.
c)
Saya kembali di hotel Radisson naik bis kecil.
Contoh kesalahan
karena tidak adanya preposisi:
a)
Kami pergi Pabrik Batik untuk mengerti tentang proses batik.
b)
Kemudian, kami berjalan kaki terus Jl. Malioboro ke supermarket.
c)
Hari ini kelompok semua pergi Sultan Palace naik bis besar.
Contoh kesalahan
penggunaan preposisi yang tidak perlu:
a)
Kehidupan di guru-guru tidak mudah ataukah Anda bekerja di
Indonesia atau Skotlandia di mana saya tinggal.
b)
Saya hanya harap, dengan semua Indonesia penduduk ingat dia dalam
sejarah seorang yang membantu Indonesia menang kemerdekaan dari dua-duanya
pemerintah Jepang dan pemerintah Belanda.
c)
Mereka harus ada ‘catalytic conventer’ dalam juga supaya gas yang
beracun akan mengurangi.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Banyak barang dapat dibeli di toko-toko itu seperti,
pakaian, makanan, tas, dan lain-lain.
2.
Sebelum makan siang, saya menjadi kuat karena minum jamu
“sehat pria”.
3.
Saya kembali ke hotel
Radisson naik bis kecil.
4.
Kami pergi ke pabrik Batik untuk mengerti proses membuat
batik.
5.
Kemudian, kami berjalan
kaki terus ke Jl. Malioboro dan masuk ke supermarket.
6.
Hari ini, semua kelompok pergi ke ‘Sultan Palace’
dengan naik bis besar.
7.
Mereka harus mempunyai ‘catalytic
conventer’ supaya gas yang beracun dapat dikurangi.
8.
Kehidupan guru-guru tidak mudah baik Anda bekerja di
Indonesia ataupun di skotlandia tempat saya
tinggal.
9.
Saya hanya berharap semua penduduk Indonesia mengingat dia dalam
sejarah sebagai orang yang membantu Indonesia mencapai kemerdekaan dari kedua
penjajah, pemerintah Jepan dan pemerintah Belanda.
10.
Mereka harus
mempunyai ‘catalytic conventer’
supaya gas yang beracun dapat dikurangi.
6. Kesalahan Urutan Kata
Urutan kata dimaksudkan sebagai susunan kata untuk membentuk
tataran yang lebih tinggi. Dalam bahasa Indonesia, pada umumnya, sesuatu yang
diterangkan berada di depan yang menerangkan. Namun demikian, sering terjadi
kesalahan dalam urutan ini.
Contoh kesalahan
dalam urutan kata:
a. Hari ini, menarik hari.
b. Keluarga adalah sosial kesatuan yang
paling penting bagi orang Batak Toba.
c. Bernama ini ‘Ngelangkahi’.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Hari ini adalah hari yang menarik.
2.
Keluarga adalah kesatuan sosial yang paling penting bagi
orang Batak Toba.
3.
Ini bernama ‘Ngelangkahi’.
7. Kesalahan Penggunaan Konstruksi Pasif
Konstruksi pasif bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan pronomina
orang pertama, kedua, dan ketiga yang mempunyai dua pola yang berbeda.
Pola pertama dapat dibentuk dari pola aktif S + me- bentuk asal – (sufiks) + O
menjadi pola pasif O + S + bentuk asal- (suifks) untuk pronomina orang pertama,
kedua, dan ketiga. Pola kedua dapat dibentuk dari pola aktif S + me-
bentuk asal- (sufiks) + O menjadi pola pasif O + di – bentuk asal- (sufiks) +
(oleh) + S hanya untuk pronomina orang ketiga.
Contoh kesalahan
penggunaan konstruksi pasif:
1.
Mesjid ini membuat untuk Sultan pertama.
2.
Di dalam temple
ada banyak kemenyan juga membakar.
3.
Tempat pemujaan ketiga kami mengunjungi adalah mesjid.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Mesjid ini dibuat untuk Sultan pertama.
2.
Di dalam temple,
ada banyak kemenyan dibakar.
3.
Tempat pemujaan ketiga yang kami kunjungi adalah mesjid.
8. Kesalahan Penggunaan Konjungsi
Konjungsi berfungsi sebagai penghubung frasa dan klausa dalam
kalimat. Selain itu, konjungsi juga berfungsi sebagai penghubung antarkalimat dalam
suatu paragraf. Kesalahan penggunaan konjungsi ini akan berakibat tidak
jelasnya makna kalimat karena hubungan antarfrasa dan antarklausa tidak jelas.
Contoh kesalahan
penggunaan konjungsi:
a.
Guru-guru ada perteman sambil semua murid berjalan-jalan dan
berbicara dengan teman di sekolahnya.
b.
Gereja ini membagun dengan uang dari orang-orang bahwa menghadiri
gereja ini.
c.
Oleh sebabnya, apabila dihadapkan pada praktek di lapangan kerja,
didikan kurang memuaskan.
Alternatif
pembenarannnya:
1.
Guru-guru sedang mengadakan perteman ketika semua murid
berjalan-jalan dan berbicara dengan teman di halaman sekolah.
2.
Gereja ini membagun dengan uang dari orang-orang yang menghadiri
gereja ini.
3.
Apabila dihadapkan pada praktek di lapangan kerja, anak didik
kurang memuaskan.
9. Kesalahan Penggunaan ‘yang’
Contoh kesalahan
penggunaan’ yang’:
a.
Menurut teman saya, TKA mempunyai peran yang pentiing sekali di
dalam bisnis dan proyek-proyek karena bisa membantukan masyarakat dan prasarana
local
b.
Hampir semua segi bahwa saya mencari bisa yang dihubungan dengan
seluruh Indonesia.
c.
Saluran TV ini swasta dan mereka bisa menunjuk apa saja mereka
mau.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Menurut teman saya, TKA mempunyai peran penting sekali di dalam
bisnis dan proyek-proyek karena bisa membantu masyarakat dan prasarana lokal.
2.
Hampir semua segi yang saya temukan bisa dihubungan dengan
seluruh Indonesia.
3.
Saluran TV ini adalah saluran swasta dan mereka bisa
mempertunkukan semua hal yang merek mau.
10. Kesalahan Pembentuk Jamak
Bentuk jamak dalam bahasa
Indonesia dapat dibentuk dengan mengulang nomina, penggunaan numeralia,
dan penggunaan penanda jamak seperti, beberapa, sejumlah, para, banyak, sedikit, dsb.Apabila
bentuk-bentuk itu digunakan nomina yang bersangkutan harus dalam bentuk
tunggal. Kesalahan dalam hal ini adalah pemakaian bentuk beruntun membuat
bentuk jamak..
Contoh kesalahan
penggunaan bentuk jamak:
a.
Kami didampingi oleh guru pribadi naik bis ke bermacam-macam
trmpat-tempat wisata seperti Keraton, Taman Sari, pasar burung yang terletal di
belakang Taman Sari.
b.
Saya membicarakan dengan beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak
mampu untuk mengirimi semua anak-anakny ke universitas.
c.
Di Inggris, guru-guru merasa bahwa mereka menerima gajinya yang
rendah dan banyak guru-guru berangkat untuk pekerjaan yang lain.
Alternatif
pembenarannya:
1.
Kami didampingi oleh guru pribadi naik bis ke bermacam-macam
tempat wisata seperti, Keraton, Taman Sari, dan pasar burung yang
terletak di belakang Taman Sari.
2.
Saya berbicara dengan beberapa mahasiswa yang keluarganya tidak
mampu menyekolahkan semua anaknya ke universitas.
11. Kesalahan Penggunaan Kata Secara
Kata secara hanya digunakan menjelaskan
cara pelaksanaan suatu
kegiatan sehingga makna dari kata secara adalah dengan
cara. Kesalahan ini cendrung digunakan oleh anak muda sekarang. Di dunia
maya tidak jarang kita menemukannya. Windi, Novia dan Cahulsun, Umi 2006
contoh penggunaannya
yang tepat dalam kalimat:
a.
Apabila kamu menerjemahkan kitab suci secara harafiah,
besar kemungkinan kamu akan mendapat pemahaman yang salah
b.
Tes penerimaan pegawai negeri akan diadakan secara besar-besaran
di GBK
c.
Pertemuan antara Paidjo dan Sutidjem dilakukan secara terselubung
Contoh penggunaan
yang salah dalam kalimat :
a. gw mau mandi ah secara gw
abis maen basket dan keringetan..
b. “Sukinem, loe udah
ngerjain tugas belom?” Sukinem menjawab, “belom, secara gw
baru aja bangun tidur..”
c. mana mungkin Karminah
mau ngejagain adek loe, secara kemaren loe baru aja nyolong
duitnya..
d. …secara gw bikin blog karena
pengen berbagi pengetahuan ama temen2 gw..
Tak jarang pula, ada pemakaian kata secara ini yang maknanya masih menjadi misteri terbesar
bagi penulis sendiri, contohnya:
e. belajar yang bener donk
bro, secara loe kan mau jadi Presiden..
Pemakaian kata secara ini
sudah sedemikian parahnya, dan bukan lagi sekedar trend di kalangan remaja2 ibukota belaka.
Presenter-presenter acara infotainment atau
acara remaja di televisi pun turut berkontribusi terhadap penyebaran kata ini.
2. HAL YANG HARUS DIHINDARI DALAM PEMBICARAAN
Berikut ini adalah 7 hal
yang wajib dihindari dalam sebuah pembicaraan jika anda ingin menjadi seorang
komunikator handal. Widya BA Martaya. 1980
a.
Berusaha memenangkan percakapan.
b.
Membandingkan ceritanya dengan cerita kita
c.
Terlalu sering curhat
d.
Hindari Gosip
e.
Sering Menginterupsi
f.
Mereka tidak menghargai anda!
g.
Argumentatif/Tukang Debat
Dibawah ini adalah
beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan
seseorang :
1. Jangan silangkan kaki dan tangan anda.
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau
kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini
tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan
dan kaki anda.
2. Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.
Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat
hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka
sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus
menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah.
Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara
anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun
lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
3. Buatlah jarak antara kedua kaki anda.
Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam
posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan
nyaman dengan posisi anda.
4. Santaikan bahu anda.
Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di
kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan
maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu
anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.
5. Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang
berbicara.
Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun
bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya
burung pelatuk, karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.
6. Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.
Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini
maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.
7. Condongkan badan, namun jangan terlalu
banyak.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang
disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke arahnya.
Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti akan meminta
sesuatu.
Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan
santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu
condong, karena anda akan terlihat arogan.
8. Tersenyum dan tertawa.
Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan
tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung
mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun juga jangan
menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri yang menceritakan
cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan seperti minta dikasihani.
Tersenyumlah ketika anda
berkenalan dengan seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena
anda akan dianggap menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.
9. Jagalah posisi kepala anda tetap lurus.
Jangan melihat ke bawah
ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda akan terlihat seperti tidak nyaman
berbicara dengan lawan bicara anda dan juga terlihat seperti orang yang tidak
percaya diri.
10. Jangan terburu-buru.
Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai
kebiasaan berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan
anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri, anda juga
akan merasakan tingkat stress anda berkurang.
11. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan
bahwa anda gelisah.
Gerakan-gerakan semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat
mengganggu perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan
anda.
12. Efektifkan penggunaan tangan anda.
Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat
mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam point 11
diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk membantu menjelaskan apa
yang anda sampaikan.
13. Rendahkan gelas minuman anda.
Sikap ini agak kurang baik karena akan membuat ‘jarak’ yang cukup
jauh antara anda dan lawan bicara anda. Rendahkan posisi gelas minuman anda,
bahkan jika perlu anda memegangnya sampai di dekat kaki.
14. Jangan berdiri terlalu dekat.
Posisi yang terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan
bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu. Selain
itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Jagalah
selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara anda.
15. Berkaca.
Dua orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang
positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam
arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga
sebaliknya.
16. Jagalah selalu sikap anda.
Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat
menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara
anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.
3. HAL-HAL YANG
HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERBICARA
a.
Kuasai apa yang akan Anda bicarakan
b.
Kenali siapa pendengar Anda
c.
Sisipkan humor
d.
Ungkapkan dari hati
e.
Lakukan kontak mata
f.
Lemparkan senyum
g.
Berhenti sejenak
h.
Gunakan peraga visual dan teknologi
i.
Bagikan materi dan makalah
j.
Tampillah bak bintang panggung
k.
Dressed for success
l.
Bercerita
m. Manfaatkan ruang
n.
Biarkan tubuh bicara
o.
latihan, latihan!
1.
Kesimpulan
Mereka yang mengira bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang
mudah akan segera menyadari betapa rumitnya jika mereka berusaha
sungguh-sungguh mempelajari sastra dan bentuk tulisan lainnya. Salah satu
hambatan bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia adalah luasnya
kosakatanya. Kenyataan bahwa bahasa ini memiliki 20 ribu kata serapan dari
berbagai bahasa bisa mengarah pada kesimpulan yang salah, seolah-olah bahasa
Indonesia adalah bahasa yang relatif miskin dengan kosakata asli yang agak
terbatas.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia mencerminkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa hidup yang
mampu beradaptasi dengan situasi baru. Juga mencerminkan opini dan interpretasi
tim penyusunnya tentang bagaimana bahasa Indonesia semestinya menurut tata
bahasa yang resmi. Bahasa Indonesia seolah-olah merupakan bahasa yang dibuat
berdasarkan keputusan (yang pada tingkatan tertentu bisa dikatakan benar sejak
1928) ketimbang bahasa yang diserap dari kenyataan linguistik sehari-hari.
Kenyataan menunjukkan
bahwa orang Indonesia umumnya dan para siswa khususnya tergolong dwibahasawan.
Bahasa Indonesia dianggap sebagai B2 bagi sebagian besar rakyat Indonesia.
Pengajaran bahasa Indonesia dimulai sejak taman kanak-kanak. Ini berarti bahwa
pembinaan bahasa telah dimulai sejak dini. Namun ternyata masih terdapat banyak
kesalahan dan persoalan dalam berbahasa Indonesia.
Persoalan kebahasaan
yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia ialah adanya pengaruh Bl
(bahasa daerah atau bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa Indonesia atau bahasa yang
dipelajari). Pengaruh itu ada yang berkaitan dengan tata bunyi, tata bentuk
kata, dan ada pula yang berhubungan dengan tata kalimat.
Dalam melakukan
kemunikasi sering sekali terdapat kesalahan-kesalahan dalam berbahasa.
Kesalahan ini menyebabkan makna yang disampaikan oleh suatu kalimat menjadi
tidak jelas.
Seorang komunikator
untuk mendaptkan hasil yang maksimal harus menguasai hal-hal yang bisa
mendukung penampilannya. Dalam melakukan komunikasi, kita biasa menjadi
pembicara ataupun pendengar. Untuk menjadi pendengar yang baik sehingga
kegiatan bisa berjalan lancar, kita harus menghindari hal-hal yang tidak
perlu.
2. Saran
Penulis ingin memberikan sebuah saran kepada pembaca, untuk bisa
menjalin komunikasi yang baik sekiranya kesalahan berbahasa perlu dihindari. Seorang
komunikator harus menguasai semua hal yang berkaitan dengan berbicara, agar
bisa berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S.
1983. Inilah Bahasa Indonesia
Yang Benar. Jakarta: Gramedia.
BA Martaya, Widya. 1980. Kereatif Berbicara. Bandung : Kanisius
Cahulsun, Umi dan Windi, Novia. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Kashiko.
Guntur tarigan, henry. 1981. Kecakapan Berbicara. Bandung : Angkasa.
Kumpulan materi kuliah
berbicara semester II 2009.
aku khususkan untuk anak bahsa dan sastra indonesia
ReplyDelete